PEMERIKSAAN BAKTERI COLIFORM PADA MAKANAN DAN MINUMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE MPN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Prinsip Kerja
Bakteri coliform akan tumbuh dan berkembang dalam air pada suhu dan waktu tertentu dan hasilnya dapat diamati dengan mata telanjang dengan melihat adanya gas. Gas ini merupakan fermentasi laktosa.
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum pemeriksaan bakteri coliform pada makanan dan minuman dengan menggunakan MPN adalah untuk melacak adanya bakteri coliform dalam contoh air.
C. Tinjauan Pustaka
Jenis Escherichia hanya mempunyai satu species yaitu E. Coli dan disebut koliform karena ditemukan di dalam saluran usus hewan dan manusia sehingga sering terdapat di dalam feses. Bakteri ini sering digunakan sebagai indicator kontaminasi kotoran. (Fardiaz, 1992)
Koliform sebagai suatu kelompok dicirikan sebagai bakteri berbentuk garam gram negative, tidak membentuk spora, aerobic dan anaerobic fakultatif yang memfermentasikan laktosa dengan menghasilkan asam dan gas dalam waktu 48 jam pada suhu 350 C. (Pelczar dan Chan, 1998)
Penggunaan media selektif dan diferensial sangat membantu mempercepat usaha pemeriksaan air, guna mendeteksi organisme koliform. Pemeriksaan tersebut terdiri dari 3 langkah berurutan, yaitu :
1. Uji dugaan
2. Uji diperkuat
3. Uji lengkap
(Pelczar dan Chan, 1998)
Metode MPN menggunakan medium cair di dalam tabung reaksi, dimana perhitungan jumlah tabunh yang positif yaitu yang ditumbuhi oleh jasad renik setelah inkubasi pada suhu dan waktu tertentu. Pengamatan tabung yang positif dapat dilihat dengan mengamati timbulnya kekeruhan atau terbentuknya gas di dalam tabung durham yang diletakkan pada posisi terbalik yaitu jasad renik pembentuk gas. (fardiaz, 1992)
BAB II
PROSEDUR
A. Alat
- Botol contoh steril
- Cawan Petri steril
- Pipet ukur 10 ml & 1 ml steril & filternya
- Pembakar Bunsen
- Inkubator
- Mikroskop
- Tabung reaksi
- Tabung durham
- Timbangan
- Mortal atau penggerus
B. Bahan
- Sampel (Makanan atau minuman )
- Media laktosa cair (sudah steril)
- Media BGLB (Brillian Green Bile Lactosa Broth)
- Alkohol
- Kapas, karet, label, kertas pembungkus, korek api
C. Prosedur Kerja
1. Uji dugaan
• Aseptiskan tangan, alat, dan tempat kerja
• Timbang sampel (bila sampel padat) sebanyak 10 gr masukkan ke dalam air pengencer 90 ml
• Inokulasi 3 tabung berisi masing-masing 10 ml laktosa cair konsentrasi 2X lipat (double strength lactose broth) dengan masing-masing 1 ml sampel
• Inokulasi 3 tabung berisi masing-masing 10 ml laktosa cair konsentrasi normal (single strength lactose broth) dengan masing-masing 1 ml sampel
• Inokulasi 3 tabung berisi masing-masing 10 ml media laktosa cair (single strength lactose broth) dengan masing-masing 0,1 ml sampel
• Inkubasi semua piaraan pada suhu 370C selama 2 X 24 jam
• Amati piaraan itu setiap 24 jam. Timbulnya gas dalam 24 jam menunjukkan uji positif dan apabila terbentuknya gas setelah waktu 24 jam menunjukkan hasil yang meragukan. Apabila setelah 2 X 24 jam tidak terbentuk gas, maka uji ini dikatakan hasilnya negative, yang berarti pula bahwa makanan atau minuman tidak tercemar coliform.
2. Uji Penetapan
• Aseptiskan tangan, alat dan tempat kerja.
• Ambil tabung yang positif maupun yang menggunakan dari uji duga
• Inokulasikan dengan jarum ose dari kelompok tabung LBDS, ke kelompok tabung BGLB
• Inokulasikan dengan jarum ose dari kelompok tabung LBSS, ke kelompok tabung BGLB
• Inkubasi semua piaraan pada suhu 370 selama 2 X 24 jam
• Amati piaraan itu setiap 24 jam. Timbulnya gas dalam 24 jam menunjukkan uji positif dan apabila terbentuknya gas setelah waktu 24 jam menunjukkan hasil yang meragukan. Apabila setelah 2 X 24 jam tidak terbentuk gas, maka uji ini dikatakan hasilnya negative, yang berarti pula bahwa sampel makanan atau minuman tidak tercemar coliform
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Pada tahap penduga, pada LBSD semua tabung positif, pada LBSS pertama 2 positif dan 1 negatif, sedangkan pada LBSS kedua 1 positif dan 2 negatif.
Pada tahap penetapan dengan BGLB, 1 positif dan 2 negatif.
B. Pembahasan
Dalam pemeriksaan bakteri koliform pada minuman dengan metode MPN seri 3, dilakukan melalui dua tahap yaitu :
1. Tahap uji penduga dimana pada tahap ini sampel minuman air mineral dimasukkan sebanyak 10 ml pada medium LBDS, 1ml pada medium LBSS dan 0,1 ml pada medium LBSS yang setiap pengencerannya digunakan tiga seri tabung. Setelah diinkubasi pada suhu 350C dalam waktu 2 X 24 jam maka dapat ditentukan jumlah tabung yang positif yaitu tabung yang ditumbuhi jasad renik yang dapat ditandai dengan terbentuknya gas atau kekeruhan. Hal ini terjadi karena bakteri tersebut dapat memfermentasikan laktosa. Bakteri yang dimaksud adalah koliform. Hasil yang didapatkan pada tahap uji pendugaan adalah pada pengenceran pertama ketiga tabung menghasilkan pertumbuhan positif, pada pengenceran kedua dua tabung positif dan pada pengenceran ketiga satu tabung positif sehingga kombinasinya menjadi 3,2,1. Angka kombinasi ini akan dicocokkan dengan table MPN, dan nilai MPNnya dapt dihitung sebagai berikut:
MPN sebenarnya = MPN table X 1
Pengenceran tabung tengah
= 15 X 1
1
= 15 ml sampel air mineral
Kombinasi yang dipilih muali dari pengenceran tertinggi yang masih menghasilkan semua tabung positif sedangkan pada pengenceran selanjutnya ada tabung yang negative.
2. Tahap uji penetapan, dimana pada uji ini tabung yang diindikasikan positif dan tabung yang diindikasikan negative masing-masing diinokulasikan dengan jarum ose ke tabung BLBG. Kemudian diinkubasi dalam suhu 350C selama 2 X 24 jam. Apabila hasil dari uji penetapan ini terbentuk gas maka uji ini dikatakan hasilnya positif yang artinya sampel daging ayam tercemar koliform.
Yang harus diperhatikan bila memeriksa sampel air untuk analisis bakteriologis adalah :
1. Sampel air harus ditempatkan dalam botol yang steril
2. Sampel tersebut harus dapat mewakili sumbernya
3. Sampel air tidak boleh terkontaminasi selama 3 hari setelah pengambilan
4. Sampel air tersebut harus diuji setelah pengambilan
5. Apabila ada penundaan pemeriksaan maka contoh tersebut harus disimpan pada suhu antara 0 sampai 100C.
DAFTAR PUSTAKA
Fardiaz, Srikandi. 1992. Mikrobiologi Pangan 1. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta
Pelczar dan Chan. 1998. Dasar-dasar Mikrobiologi. UI Press : Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar