Senin, Juli 19, 2010

usulpenelitian

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan industri dewasa ini telah memberikan sumbangan besar terhadap perekonomian Indonesia. Industri di lain pihak juga memberi dampak pada lingkungan akibat buangan industri maupun eksploitasi sumber daya yang semakin intensif dalam pengembangan industri. Pengelolaan industri harus ada transformasi kerangka kontekstual, yakni keyakinan bahwa operasi industri secara keseluruhan harus menjamin sistem lingkungan alam berfungsi sebagaimana mestinya dalam batasan ekosistem lokal hingga biosfer. Efisiensi bahan dan energi dalam pemanfaatan, pemrosesan, dan daur ulang, akan menghasilkan keunggulan kompetitif dan manfaat ekonomi (Hambali, 2003).
Tahu merupakan salah satu produk olahan kedelai yang telah lama dikenal dan banyak disukai oleh masyarakat, karena harganya murah dan mudah didapat. Pembuatan tahu umumnya dilakukan oleh industri kecil atau industri rumah tangga. Industri pengolahan tahu tersebut selain menghasilkan produk utama berupa tahu dalam berbagai bentuk, juga menghasilkan limbah padat maupun limbah cair. Limbah padat sudah banyak dimanfaatkan seperti pakan ternak dan tempe gembus. Namun limbah cair belum dimanfaatkan sama sekali atau langsung dibuang begitu saja ke perairan. Akibatnya perairan menjadi tercemar, begitu pula dengan simpanan air tanah yang ditandai oleh kotornya wilayah perairan dan timbulnya bau menyengat (Raliby dkk, 2005).
Desa Pesalakan Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal terletak di sebelah selatan Kota Tegal, sebagian besar masyarakat desa tersebut mempunyai matapencaharian sebagai pembuat tahu (65%), sedangkan sisanya (35%) mempunyai matapencaharian sebagai tukang kayu, tukang batu, PNS dan petani. Pengelolaan limbah cair tahu yang ada di Desa Pesalakan selama ini hanya dialirkan begitu saja ke selokan dan ke sungai, jadi tidak ada penanganan khusus baik secara fisik, kimia dan biologi. Banyak masyarakat sekitar yang merasakan keluhan-keluhan akibat pembuangan limbah cair tahu terutama dari segi bau.
Suatu hasil studi tentang karakteristik air buangan industri tahu di Desa Pesalakan Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal (BLH, 2009) dilaporkan bahwa air buangan industri tahu rata-rata mangandung Biochemical Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD) dan Total Suspended Solid (TSS) berturut- turut sebesar 250, 340, 120 mg/l. Bila dibandingkan dengan baku mutu limbah cair industri tahu menurut Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah Nomor: 10 Tahun 2006 tentang baku mutu limbah cair bagi kegiatan industri, kadar maksimum yang diperbolehkan BOD5, COD dan TSS berturut-turut adalah 150, 275 dan 100 mg/l, sehingga jelas bahwa limbah cair industri ini telah melebihi baku mutu yang dipersyaratkan.
Pengaruh yang ditimbulkan dari proses produksi industri tahu ada dua yaitu pengaruh dari segi kesehatan dan pengaruh dari segi lingkungan. Pengaruh dari segi kesehatan antara lain pengaruh secara langsung dan tidak langsung. Pengaruh langsung adalah efek yang disebabkan karena kontak langsung dengan limbah cair indusri tahu dan pengaruh tidak langsung dapat dirasakan masyarakat akibat proses pembuangan limbah cair indusri tahu, penguraian dan pembusukan yang menghasilkan limbah yang berbau tidak sedap (Soemirat, 1994). Sedangkan pengaruh dari segi lingkungan antara lain Kerusakan tata guna lahan, Kerusakan resiko terhadap udara, Kerusakan resiko terhadap air permukaan, kerusakan resiko terhadap estetika lingkungan (Hasan, H. 2003).
Pengolahan limbah cair dapat dibedakan dalam tiga jenis, yaitu secara fisika, kimia dan biologi. Pengolahan secara biologi dilakukan secara aerob, anaerob dan fakultatif. Pengolahan secara biologi dinilai efisien dari segi biaya dan mudah diterapkan di masyarakat dibandingkan dengan pengolahan secara kimia (Daryanto, 2004). Pengolahan secara biologi salah satunya adalah pemanfaatan Effective Microorganism (EM). EM merupakan kultur campuran lima kelompok organisme yang terdiri dari bakteri fotosintetik, bakteri asam laktat, ragi, Actinomycetes, dan jamur fermentasi. Kumpulan organisme tersebut melakukan biodegrasi limbah organik seperti senyawa karbon, hidrogen, nitrogen dan oksigen (Higa, 1994). Jenis produk EM yang digunakan dalam pengolahan limbah adalah EM-4. Mikroorganisme EM memerlukan bahan organik yang ada pada limbah seperti karbohidrat, protein, lemak dan mineralnya untuk mempertahankan hidupnya. Bahan-bahan tersebut banyak terdapat pada limbah cair tahu. EM relatif aman bagi lingkungan karena tidak mengandung bahan kimia berbahaya (Hanifah, 2001).
Manfaat EM4 dalam pengolahan limbah antara lain mempercepat proses penguraian limbah organik cair maupun padat, menekan bau yang tidak sedap (H2S dan NH3), menurunkan kadar BOD dan COD, menekan perkembangan mikroorganisme pathogen, dapat digunakan untuk mendaur ulang limbah tahu menjadi pupuk/kompos (Jose dkk, 2000). Berdasarkan hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh Wiyono (2001) dengan menggunakan EM pada pengolahan limbah tahu yang bertujuan untuk mengetahui efektifitas dari penambahan dosis EM terhadap penurunan kadar zat organik air limbah industri tahu termasuk bau yang ditimbulkan dengan variasi dosis 0,1 ml/l, 0,5 ml/l, 1 ml/l, 1,5 ml/l, dan 2 ml/l. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan kadar zat organik rata-rata 23,56 mg/l. Dosis efektif EM dari analisa secara statistik dengan uji Liquid Standart Display (LSD) adalah 2,0 ml/l.
Berdasarkan survei pendahuluan di Desa Pesalakan Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal terdapat banyak industri rumah tangga yang membuat tahu antara 9-10 industri pembuat tahu. Air limbah tahu yang dihasilkan mengandung bahan buangan organik yang tinggi berasal dari sisa protein atau senyawa-senyawa nitrogen lainnya dari kedelai. Air limbah yang bercampur dengan sisa koagulasi dalam keadaan baru bersifat sedikit asam, kandungan BOD tinggi, mengandung amonia (NH3) dan menimbulkan bau yang tidak sedap. Limbah cair tahu yang dihasilkan adalah dari proses pembuatan tahu, mulai dari perendaman sampai pencetakan, karena pada proses inilah dibutuhkan banyak air dan akan menghasilkan limbah spesifik buangan cair industri tahu.
Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “pemanfaatan em4 dalam menurunkan bau dan kadar BOD limbah cair industri tahu di Desa Pesalakan Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal”. Dengan tercapainya tujuan penelitian ini, diharapkan masyarakat dapat terjaga kesehatan lingkungannya terutama dari sumber-sumber air yang tercemar dan bau busuk yang ditimbulkan.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah ada perbedaan bau dan kadar BOD limbah cair tahu sebelum dan sesudah perlakuan menggunakan EM-4 ?
2. Apakah ada pengaruh EM-4 dalam menurunkan bau dan kadar BOD limbah cair tahu ?
3. Pada kadar berapakah dosis EM-4 yang lebih efektif dalam menurunkan bau dan kadar BOD limbah cair tahu ?

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh EM-4 dalam menurunkan bau dan kadar BOD limbah cair tahu di Desa Pesalakan Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui perbedaan bau dan kadar BOD limbah cair tahu sebelum dan sesudah perlakuan menggunakan EM-4
b. Mengetahui dosis EM-4 yang lebih efektif dalam menurunkan bau dan kadar BOD limbah cair tahu
c. Mengetahui hasil olahan setelah perlakuan dengan menggunakan EM-4

D. Manfaat
1. Bagi Masyarakat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai pengaruh EM-4 dalam menurunkan bau dan kadar BOD limbah cair tahu di Desa Pesalakan Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pustaka atau bahan acuan mengenai pengaruh EM-4 dalam menurunkan bau dan kadar BOD limbah cair tahu di Desa Pesalakan Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal.
3. Bagi Pengembangan IPTEK
Bermanfaat untuk meningkatkan ilmu pengetahuan kesehatan masyarakat dalam bidang kesehatan lingkungan khususnya dalam teknologi pengolahan air limbah dan pemanfaatannya EM-4.
4. Bagi Peneliti
Bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan dan pengalaman dalam melaksanakan penelitian khususnya tentang pengaruh EM-4 dalam menurunkan bau dan kadar BOD limbah cair tahu di Desa Pesalakan Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal.










BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Limbah Cair Industri Tahu
1. Pengertian
Limbah cair industri tahu adalah limbah industri yang mengandung bahan buangan organik yang tinggi berasal dari sisa protein atau senyawa-senyawa nitrogen lainnya dari kedelai. Air limbah yang bercampur dengan sisa koagulasi dalam keadaan baru bersifat sedikit asam dan tidak berbau, kemudian karena penguraian akan menjadi amonia atau hydrogen sulfida yang berbau tidak sedap. Pengaruh lainnya adalah timbulnya kekeruhan pada air sungai. Limbah yang dihasilkan adalah dari proses pembuatan tahu, mulai dari perendaman sampai pencetakan, karena pada proses inilah dibutuhkan banyak air dan akan menghasilkan limbah spesifik buangan cair industri tahu (Husin, A 2003).
2. Proses Pengolahan Tahu
Menurut BPPT (1999), proses pembuatan tahu adalah sebagai berikut:
a. Kedelai yang telah dipilih dibersihkan. Pembersihan dilakukan dengan ditampi atau menggunakan alat pembersih.
b. Kedelai direndam dalam air bersih agar mengembang dan cukup lunak untuk digiling. Lama perendaman berkisar 4-10 jam.
c. Kedelai dicuci dengan air bersih, jumlah air yang digunakan tergantung pada besarnya atau jumlah kedelai yang digunakan.
d. Kedelai digiling hingga menjadi bubur kedelai dengan mesin penggiling. Untuk memperlancar penggilingan perlu ditambahkan air dengan jumlah yang sebanding dengan jumlah kedelai.
e. Bubur kedelai dimasak diatas tungku sampai mendidih selama 5 menit. Selama pemasakan ini dijaga agar tidak berbuih dengan cara menambahkan air dan diaduk.
f. Bubur kedelai disaring dengan menggunakan kain penyaring. Ampas yang diperoleh diperas dan dibilas dengan air hangat. Jumlah ampas basah kurang lebih 70%-90% dari bobot kering kedelai.
g. Setelah itu dilakukan penggumpalan dengan menggunakan air asam, pada suhu 50°c, kemudian didiamkan sampai terbentuk gumpalan. Selanjutnya air diatas endapan dibuang dan sebagian digunakan untuk proses penggumpalan kembali.
h. Langkah terakhir adalah pengepresan dan pencetakan yang dilapisi dengan kain penyaring sampai padat. Setelah air tinggal sedikit, maka cetakan dibuka dan diangin-anginkan.









Adapun proses pembuatan tahu adalah sebagai berikut:
























































Gambar 2.1 Diagram Alir Pembuatan Tahu


Sumber: Moertinah dan Djarwanti (2003)
3. Karakteristik dan Sumber Limbah Tahu
Sebagian besar limbah cair yang dihasilkan oleh industri pembuatan tahu adalah cairan kental yang terpisah dari gumpalan tahu yang disebut dengan air didih. Cairan ini mengandung kadar protein yang tinggi dan dapat segera terurai. Limbah cair ini sering dibuang secara langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu sehingga menghasilkan bau busuk dan mencemari sungai. Sumber limbah cair lainnya berasal dari pencucian kedelai, pencucian peralatan dan pemasakan serta larutan bekas rendaman kedelai (Clifton Potter et.al, 1994).
Parameter air limbah tahu dapat dilihat pada Tabel 2.1
Table 2.1 Parameter Air Limbah Tahu

Parameter Parameter
Masih Segar Setelah 24 jam
Warna Putih Keruh Putih Keruh
Bau - Asam
pH 4,5 -
Sumber: Hanafi Pratomo (Chariri Chasan, 1993)
Menurut Hartati dalam ProRistand Indag Surabaya Edisi II 2003, karakteristik limbah tahu meliputi: suhu, warna, bau, kekeruhan, padatan tersuspensi, pH, BOD dan COD.
a. Suhu

Suhu air limbah yang dihasilkan biasanya lebih tinggi dari suhu air pada saluran umum. Suhunya melebihi suhu normal badan air penerima (60°-80° C). Kelarutan oksigen sebagaimana diketahui pada air panas relatif kecil, sehingga dapat menurunkan kelarutan oksigen pada saluran umum dimana air limbah tersebut dibuang.

b. Warna

Air limbah yang masih baru berwarna putih kekuningan. Lama kelamaan warna air limbah akan berubah menjadi kehitam-hitaman dan berbau busuk karena telah terjadi peruraian bahan organik yang dikandungnya.
c. Bau

Limbah cair ini di perairan selain berpotensi menimbulkan bau busuk karena proses anaerob pada perombakan protein, lemak, dan karbohidrat oleh mikroorganisme, juga menambah beban pencemaran air. Air limbah yang masih baru masih berbau seperti tahu dan akan menjadi berbau asam setelah berumur lebih dari satu hari, selanjutnya akan berbau busuk. Bau tersebut berasal dari bau hidrogen sulfida dan amonia yang berasal dari proses pembusukan protein serta bahan organik lainya.
d. Kekeruhan
Kekeruhan air limbah yang dihasilkan biasanya lebih tinggi dari kekeruhan air pada umumnya. Kekeruhan yang terjadi karena adanya bahan organik (seperti karbohidrat dan protein) yang mengalami peruraian serta bahan koloid yang sukar mengendap.
e. Padatan tersuspensi
Padatan tersuspensi pada air limbah akan mempengaruhi kekeruhan, Apabila terjadi pengendapan dan pembusukan padatan ini di saluran umum, maka dapat mengubah peruntukan perairan tersebut.
f. pH
Perubahan pH pada air limbah menunjukkan bahwa telah terjadi aktifitas mikroba yang mengubah bahan organik mudah terurai menjadi asam. pH ini dipengaruhi oleh batu tahu dan CH3COOH.
g. BOD dan COD
Air limbah tahu yang bercampur dengan sisa koagulasi dalam keadaan baru bersifat sedikit asam dan kandungan BOD serta COD tinggi.
4. Dampak Limbah Cair Industri Tahu
Limbah cair industri tahu dapat berdampak terhadap kualitas air dan terhadap kesehatan masyarakat. Dampak terhadap kualitas air adalah:
a. Perubahan suhu air
Gerakan mesin pada proses produksi pada umumnya menghasilkan panas yang akan dihilangkan menggunakan air pendingin. Air pendingin yang telah menyerap panas, apabila dibuang ke sungai maka akan menaikkan suhu air sungai. Akibatnya dapat membahayakan kehidupan mikroba atau ikan yang ada pada saluran tersebut, Juga dapat mengganggu kehidupan hewan air dan organisme air lainnya karena kadar oksigen yang terlarut akan turun bersamaan dengan kenaikan suhu (Ginting, 2007).
b. Perubahan pH atau konsentrasi Ion Hidrogen
Air normal yang memenuhi syarat untuk suatu kehidupan berkisar antara 6,5 – 7,5. Air yang mempunyai pH lebih kecil dari pH normal akan bersifat asam, sedangkan yang mempuyai pH lebih dari pH normal akan bersifat basa. Air limbah dari kegiatan industri yang dibuang ke sungai akan mengubah pH air dan akan dapat mengganggu kehidupan organisme di dalam air. Air limbah tahu bersifat asam yaitu 3 - 5, karena mengandung sianida (HCN) (Ginting, 2007).
c. Perubahan warna, bau, dan rasa air
Bahan buangan dan air limbah industri yang larut dalam air akan merubah warna air. Degradasi limbah industri juga dapat menyebabkan terjadinya perubahan warna air. Bau yang keluar dari dalam air dapat langsung berasal dari hasil degradasi limbah oleh mikroba yang hidup di dalam air. Air normal yang dapat digunakan untuk suatu kehidupan pada umumnya tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Apabila air mempunyai rasa (kecuali air laut) maka hal itu berarti telah terjadi pelarutan sejenis garam-garaman. Adanya rasa pada air, pada umumnya diikuti pula dengan perubahan pH air (Ginting, 2007).
d. Timbulnya endapan, koloidal dan bahan terlarut
Bahan buangan industri yang berbentuk padat apabila tidak dapat larut sempurna akan mengendap di dasar sungai dan yang dapat larut sebagian akan menjadi koloidal. Endapan dan koloidal ini ditandai dengan nilai Total Suspended Solid (TSS) yang tinggi. Endapan dan koloidal yang melayang di dalam air akan menghalangi masuknya sinar matahari ke dalam air dan menghambat proses fotosintesis oleh mikroorganisme.
e. Mikroorganisme
Mikroorganisme sangat berperan dalam proses degradasi bahan buangan dari kegiatan industri terutama yang bersifat organik. Mikroorganisme akan berkembangbiak apabila bahan buangan yang harus didegradasi cukup banyak, termasuk mikroba patogen (Ginting, 2007).
Limbah cair indusri tahu mempunyai pengaruh terhadap kesehatan baik secara langsung maupun tidak langsung (Soemirat, 1994), pengaruhnya yaitu:
a. Pengaruh langsung adalah efek yang disebabkan karena kontak langsung dengan limbah cair indusri tahu tersebut, misalnya beracun, dan karsinogenik terhadap tubuh, selain itu ada pula sampah yang mengandung kuman patogen, sehingga dapat menimbulkan penyakit. Limbah cair indusri tahu ini dapat berasal dari industri rumah tangga maupun industri besar.
b. Pengaruh tidak langsung dapat dirasakan masyarakat akibat proses pembuangan limbah cair indusri tahu, penguraian dan pembusukan yang menghasilkan limbah yang berbau tidak sedap. Efek tidak langsung lainnya berupa penyakit bawaan vektor yang berkembang biak di dalam limbah cair tahu. Gangguan kesehatan masyarakat yang dapat terjadi akibat air limbah tahu yang tidak diolah terlebih dahulu antara lain menjadi media berkembangbiaknya mikroorganisme patogen dan merupakan penyebab gangguan kesehatan lingkungan.
Sedangkan pengaruh terhadap lingkungan (Hasan, H. 2003) pengaruhnya yaitu :
a. Kerusakan tata guna lahan yang mungkin terjadi yaitu resiko berasal dari buangan limbah terutama limbah cair yang mencemari air tanah dan air permukaan. Akibat pencemaran tersebut, maka warga merasa tidak nyaman dan pindah dari lokasi sekitar pabrik, sehingga terjadi perubahan tata guna lahan. Resiko yang muncul bersifat negatif. Bobotnya kecil karena pencemaran yang terjadi tidak berdampak langsung terhadap masyarakat
b. Kerusakan resiko terhadap udara, yaitu resiko berasal dari bau limbah tahu yang semakin lama semakin tidak sedap. Akibat pencemaran tersebut warga khususnya pekerja pabrik merasa kurang nyaman akibat terhisapnya bau ke dalam pernafasan. Jenis resiko yang muncul bersifat negatif. Bobotnya kecil karena pencemaran gas yang timbul jumlahnya kecil dan bukan merupakan gas yang berbahaya.
c. Kerusakan resiko terhadap air permukaan yaitu berasal dari pengolahan limbah cair, yang dibuang kesungai. Resiko yang timbul pada flora, fauna, dan manusia, yang memanfaatkan sungai. Resiko terbesar yang mungkin terjadi adalah matinya biota air, tumbuhan air, dan hewan air. Resiko yang muncul bersifat negatif
d. Kerusakan resiko terhadap estetika lingkungan berasal dari limbah cair yang dari kolam pengolahan yang masuk ke dalam air permukaan/sungai, limbah padat yang ditumpuk. Resiko yang mungkin terjadi berupa penurunan estetika lingkungan dan bersifat negatif serta bobotnya kecil

B. Pengolahan limbah cair
Berdasarkan sifat limbah cair, proses pengolahan limbah cair secara umum dapat dibedakan menjadi 3 yaitu : 1). Proses fisika, proses ini dilakukan secara mekanik tanpa penambahan bahan-bahan kimia, meliputi: penyaringan, pengendapan, dan pengapungan. 2). Proses kimia, proses ini menggunakan bahan kimia untuk menghilangkan bahan pencemar. 3). Proses biologi, proses ini menghilangkan polutan menggunakan kerja mikroorganisme dalam hal ini menggunakan EM4. Pada kenyataannya proses pengolahan ini tidak berjalan sendiri-sendiri, tapi sering harus dilaksanakan dengan cara kombinasi (Ginting, 2007).

C. Effective Microorganism (EM)
EM adalah suatu teknologi yang dikembangkan oleh Dr Teruo Higa dari Jepang pada tahun 1980-an. EM (Effective Microorganisms) merupakan kultur campuran lima kelompok organisme yang melakukan biodegrasi limbah organik seperti senyawa karbon, hidrogen, nitrogen dan oksigen (Hanifah, 2000). Jenis mikroorganisme utama yang terdapat dalam EM (Patterson, 2003) meliputi:
1. Photosynthetic bacteria ( bakteri fotosintetik) seperti Rhodopseudomonas palustrus, Rhodobacter spaeroides
2. Lactic acid bacteria (bakteri asam laktat) seperti Lactobacillus lantarum, casei, Streptoccus lactis
3. Yeasts (ragi) seperti Saccharomyces cerevisiae, Candida utilis
4. Actinomycetes seperti Streptomyces albus, S. griseus
5. Fermenting fungi (jamur fermentasi/ mikoriza) seperti Aspergillus oryzae, Mucor hiemalis


Effective Microorganism (EM) dapat dilihat pada Gambar 2.3 (Patterson, 2003)



a



b c

Gambar 2.3. Effective Microorganism

Keterangan gambar:

a : Photosynthetic bacteria, Lactic acid bacteria, Yeast
b : Actinomycetes
c : Fermenting fungi

Bakteri fotosintetik adalah mikroorganisme yang mandiri dan swasembada. Bakteri ini membentuk senyawa-senyawa yang bermanfaat seperti asam amino, asam nukleik, zat-zat bioaktif dan gula, dari sekresi akar-akar tumbuhan, bahan organik dan atau gas-gas berbahaya (misalnya hydrogen sulfide), dengan menggunakan sinar matahari dan panas bumi sebagai sumber energi. Bakteri asam laktat menghasilkan asam laktat dari gula dan karbohidrat lain yang dihasilkan oleh bakteri fotosintetik dan yeast (ragi). Bakteri asam laktat merupakan suatu zat yang dapat mengakibatkan kemandulan (sterilizer). Bakteri asam laktat akan menekan pertumbuhan mikroorganisme yang merugikan dan meningkatkan percepatan perombakan bahan-bahan organik. Bakteri asam laktat dapat menghancurkan bahan-bahan organik seperti lignin dan sellulosa, serta memfermentasikannya tanpa menimbulkan senyawa-senyawa beracun yang ditimbulkan dari pembusukan bahan organik (Higa, 2000).
Yeast (ragi) melakukan fermentasi dari asam amino dan gula yang dihasilkan bakteri fotosintetik atau bahan organik. Sekresi ragi yang berupa zat-zat bioaktif seperti hormone dan enzim merupakan substrat yang baik untuk EM seperti bakteri asam laktat dan Actinomycetes. Actinomycetes merupakan suatu grup mikroorganisme yang strukturnya merupakan bentuk antara bakteri dan jamur, mereka menghasilkan zat-zat anti mikroba dari asam amino yang dikeluarkan oleh bakteri fotosintetik dan bahan organik. Zat-zat anti mikroba ini menekan pertumbuhan jamur dan bakteri. Actinomycetes dapat berdampingan dengan bakteri fotosintetik. Jamur fermentasi (peragian) menguraikan bahan organik secara cepat untuk menghasilkan alkohol, ester dan zat-zat anti, mikroba (Higa,1998).
Tiap spesies Effective Microorganisme (bakteri fotosintetik, bakteri asam laktat, ragi, Actinomycetes dan jamur fermentasi) mempunyai fungsi masing-masing. Bakteri fotosintetik adalah pelaksana kegiatan EM yang terpenting. Bakteri fotosintetik mendukung kegiatan mikroorganisme lain dan di lain pihak ia juga memanfatkan zat-zat yang dihasilkan oleh mikroorganisme lainnya (Higa, 2000). Bakteri asam susu dari genus Streptococcus, genus Leuconostoc dan genus Lactobacillus membutuhkan banyak vitamin B dan asam amino untuk pembiakan dan pertumbuhannya (Dwidjoseputro, 1990).

D. Pengaruh EM4
Salah satu keuntungan utama penggunaan EM adalah pengurangan volume limbah. Jenis produk yang digunakan dalam pengolahan limbah adalah EM-4. Mikroorganisme EM mampu hidup baik pada medium asam atau basa, temperatur tinggi 45°-500C (mikroorganisme termofilik) dan pada kondisi aerob ataupun anaerob. Pengolahan limbah merupakan kultur EM dalam medium cair berwarna coklat kekuning-kuningan dengan konsep mutakhir dalam bidang mikrobiologi daur ulang limbah untuk memfermentasi limbah organik cair dan padat secara efektif. Manfaat EM4 pengolahan limbah antara lain mempercepat proses penguraian limbah organik cair maupun padat, menekan bau yang tidak sedap (H2S dan NH3), menurunkan kadar BOD dan COD, menekan perkembangan mikroorganisme pathogen (Higa, 2000).
Mikroorganisme EM dalam kemasan botol dalam keadaan dormant (tidur), maka sebelum digunakan harus diaktifkan terlebih dahulu dengan memberinya makan menggunakan molase/ gula ditambah air dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Keuntungan organisme yang terlibat dalam EM secara teoritis adalah menguraikan bahan organik dengan mengubahnya menjadi gas karbondioksida (CO2), gas metana (CH4) atau menggunakannya untuk pertumbuhan dan reproduksi (Patterson, 2003). Mikroorganisme EM memerlukan bahan organik untuk mempertahankan hidupnya seperti karbohidrat, protein, lemak dan mineralnya. Bahan-bahan tersebut banyak terdapat pada limbah cair tahu (Hanifah, 2001).
E. Standar Baku Mutu Limbah Cair Industri
Ada beberapa parameter yang harus dipenuhi dalam baku mutu air limbah industri tahu, yang dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2. Baku Mutu Air Limbah Industri Tahu
No Parameter Industri Tahu
Kadar Max (mg/L) Bahan Pencemaran Max (kg/ton)
1. Temperatur 38 0C -
2. BOD5 150 3
3. COD 275 5,5
4. TSS 100 2
5. Bau Asam
6. Amonia (NH3) 15 %
7. pH 6,0-9,0
8. Debit Max 20 m3/ton kedelai
Sumber: Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah Nomor: 10 Tahun 2006

Catatan:
1. Kadar maksimum untuk setiap parameter pada tabel dinyatakan dalam miligram parameter per liter air limbah.
2. Beban pencemaran maksimum untuk setiap parameter pada tabel diatas dinyatakan dalam kilogram parameter per ton kedelai.









D. Kerangka Teori




















Gambar 2.4 Kerangka Teori


Sumber : Modifikasi Teori dari Ginting (2007), Hanifah (2001), Notoatmodjo (2007), Patterson (2003).

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Kerangka Konsep







Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian


B. Hipotesis
1. Ada perbedaan yang nyata bau dan kadar BOD limbah cair tahu sebelum dan sesudah perlakuan menggunakan EM-4
2. Ada dosis EM-4 yang lebih efektif dalam menurunkan bau dan kadar BOD limbah cair tahu
3. Ada hasil olahan setelah perlakuan dengan menggunakan EM-4

C. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menyebabkan berubahnya variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah dosis EM-4 yaitu pemanfaatan atau penambahan dosis EM4 dengan dosis 0 ml/l, 1 ml/l, 2ml/l, 3 ml/l dan 4 ml/l.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain atau variabel yang diduga nilainya akan berubah karena adanya pengaruh dari variabel bebas atau variabel lain. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah bau dan kadar BOD limbah cair tahu.
3. Variabel Terkendali
Variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat tetapi tidak diketahui pengaruhnya secara langsung. Variabel terkendali dalam penelitian ini adalah pH, suhu, lama pengadukan, volume dan konsentrasi.

D. Definisi Operasional

No Definisi Operasional Satuan Cara ukur Hasil Ukur dan Skala Data
1 Dosis EM-4 adalah banyaknya EM-4 yang dibubuhkan ke dalam setiap limbah cair tahu, dengan perbandingan satu berbanding satu, banyaknya dosis koagulan dalam peneltian ini yaitu 0 ml/L, 1 ml/L, 2ml/L, 3 ml/L dan 4 ml/L. ml/L Uji laboratorium dengan cara titrasi/Winkler. Dalam satuan ml/L

Skala: Rasio
2 Bau limbah cair tahu adalah bau yang ditimbulkan akibat limbah cair tahu yang dibuang lingkungan sekitar yang diukur sebelum dan sesudah perlakuan. - Uji organoleptik dengan indra penciuman sebanyak 10 panelis Kategori Bau:
1. Berbau menyengat
2. Kurang berbau
3. Tidak berbau

Skala: Nominal






No Definisi Operasional Satuan Cara ukur Hasil Ukur dan Skala Data
4 Kadar BOD adalah angka yang menunjukkan besarnya oksigen terlarut yang digunakan oleh kegiatan mikrobiologik dan diinkubasi selama 5 hari pada suhu ruangan 24-260C. Kadar BOD diukur sebelum dan sesudah perlakuan. mg/L Uji laboratorium dengan cara titrasi Dalam satuan mg/L

Skala: Rasio
5 Lama pengadukan adalah waktu yang diperlukan pada pengadukan limbah tahu yang diberi EM-4, pengadukan cepat selama 1 menit dan pengadukan lambat selama 15 menit. Menit Uji laboratorium menggunakan timer Dalam satuan menit

Skala: Rasio
6 pH adalah derajat keasaman dari limbah tahu yang diukur dalam sampel selama pemeriksaan sebelum dan sesudah perlakuan. - Uji laboratorium menggunakan pH meter dengan metode elektrometri Skala : Rasio
7 Suhu limbah tahu adalah derajat panas selama pemeriksaan. Suhu pemeriksaan diukur pada tiap tahap pemeriksaan yaitu tahap pengambilan sampel (sebelum perlakuan), pada saat pemeriksaan (setelah diberi perlakuan). 0C Uji laboratorium menggunakan termometer alkohol Dalam satuan 0C

Skala: Rasio
8 Volume adalah banyaknya air limbah tahu yang menempati ruang. Volume diukur pada tiap tahap pemeriksaan yaitu tahap pengambilan sampel (sebelum perlakuan), pada saat pemeriksaan (setelah diberi perlakuan). ml/L3 Uji laboratorium menggunakan dengan cara titrasi Dalam satuan ml/L3

Skala: Rasio
9 Konsentrasi adalah banyaknya air limbah tahu yang menempati ruang. Konsentrasi diukur pada tiap tahap pemeriksaan yaitu tahap pengambilan sampel (sebelum perlakuan), pada saat pemeriksaan (setelah diberi perlakuan). ml/L Uji laboratorium menggunakan dengan cara titrasi Dalam satuan ml/L

Skala: Rasio

E. Jenis dan Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen (experiment research), yaitu penelitian yang dirancang untuk mengetahui pola hubungan sebab akibat, dimana akibat yang timbul disebabkan karena adanya perlakuan dari peneliti (Santjaka, 2003). Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimen semu (quacy experimental), dengan model rancangan eksperimen ulang non random (the nonrandomized control group pretest posttest design) (Santjaka, 2003). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan, masing-masing perlakuan tersebut meliputi berbagai variasi dosis koagulan EM4, yaitu 0 ml/l, 1 ml/l, 2 ml/l, 3 ml/l dan 4 ml/l. Desain model rancangan eksperimen ulang non random dapat digambarkan sebagai berikut (Santjaka, 2003):



Gambar 3.2. Desain Model Rancangan Eksperimen Ulang Non Random

Keterangan gambar:
1. (E) adalah kelompok eksperimen yang akan diberi perlakuan.
2. (C) adalah kelompok kontrol yang tidak mendapat perlakuan.
3. (T) adalah perlakuan (pemberian) EM-4 pada sampel dengan konsentrasi yang bervariasi.
4. (-) adalah kelompok kontrol tidak mendapat perlakuan.
5. 01 adalah hasil pengukuran bau awal (sebelum) perlakuan dengan menggunakan EM-4
6. 02 adalah hasil pengukuran bau dan kadar BOD setelah perlakuan dengan menggunakan EM-4
7. 03 adalah hasil pengukuran bau dan kadar BOD awal pada kelompok kontrol.
8. 04 adalah hasil pengukuran bau dan kadar BOD kelompok kontrol.

F. Lokasi penelitian
1. Pengambilan sampel limbah cair tahu di Desa Pesalakan Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal
2. Pelaksanaan penelitian di diuji di Laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal yang berlokasi di Jl. Dr.Sutomo No.1C, Telpon (0283) 491644.
3. Hasil penelitian diuji di Laboratorium Jurusan Perikanan Dan Kelautan Fakultas Sains Dan Teknik Universitas Jenderal Soedirman
4. Hasil pengolahan penelitian diuji di Laboratorium Jurusan Perikanan Dan Kelautan Fakultas Sains Dan Teknik Universitas Jenderal Soedirman

G. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah limbah cair tahu yang berada di wilayah Desa Pesalakan Kecamatan Talang Kabupaten Tegal. Adapun sampel yaitu sebagian limbah cair tahu yang diambil dari industri tahu yang berada di RT 05 RW 02 Desa Pesalakan Kecamatan Talang Kabupaten Tegal sebanyak 5 liter limbah cair tahu.

H. Sumber Data
Data hasil pengukuran yang diperoleh berupa data primer yang dihasilkan dari pengukuran di Laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal yang berlokasi di Jl. Dr.Sutomo No.1 C. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1. Kadar BOD pada air limbah tahu diperoleh berdasarkan pemeriksaan di laboratorium.
2. pH limbah cair diukur dengan menggunakan pH meter di laboratorium.
3. Suhu limbah cair diukur dengan menggunakan termometer alkohol di laboratorium.
Proses dalam menghindari kesalahan variabel terkendali yaitu lama pengadukan, pengukuran suhu, volume, konsentrasi dan pH, kondisinya untuk semua perlakuan disamakan. Sedangkan data sekunder diambil dari profil Desa Pesalakan Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal.

I. Cara Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan observasi. Observasi adalah cara pengumpulan data dengan terjun langsung ke lapangan (laboratorium dan uji organoleptik) terhadap sampel yang diteliti (Hasan, 2004).

J. Instrumen Penelitian
1. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel limbah cair tahu sebanyak 5 liter, EM-4, aquades, NaCl, titran EDTA (etilen diamine tetra acetat), HCl, larutan Bufer, EBT (Eriokrom Black T) dan BOD.
2. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah labu erlenmeyer 1000 ml, ayakan, filter, kertas pH, kertas saring, kertas label, bollpoint, statif, labu takar, gelas ukur, buret, termometer, beker glass 1000 ml, pengaduk, kapas dan pipet tetes seukuran.

K. Prosedur Kerja
a. Persiapan media percobaan
Menurut Alaerts dan Santika (1984), air sampel dibuat dengan membubuhkan EM-4 dengan menggunakan metode jar test yaitu sebagai berikut:
1) Ambil Air limbah tahu sebanyak 5000 ml, tempatkan pada 5 beker gelas masing-masing 1000 ml, empat beker sebagai perlakuan, satu beker sebagai kontrol.
2) Ambil air limbah tahu dari masing-masing beker gelas tersebut, masukan kedalam 4 botol Winkler untuk diukur kadar BOD sebelum perlakuan.
3) Ukurlah suhu dan pH pada 5 beker tersebut sebelum pembubuhan dosis EM4.
4) Siapkan 4 beker gelas sebagai perlakuan, bubuhkan EM-4 menurut dosis masing-masing perlakuan 0 ml/l, 1 ml/l, 2ml/l, 3 ml/l dan 4 ml/l dengan perbandingan 1:1, kecuali 1 beker gelas untuk kontrol.
5) Kemudian 5 beker gelas tersebut diletakan pada alat flokulator dan pengaduk diturunkan sampai kira-kira di tengah cairan, kemudian
aduklah dengan kecepatan 100 rpm selama 1 menit kecuali beker gelas untuk kontrol.
6) Kemudian lakukan pengadukan kembali dengan kecepatan 40 rpm selama 15 menit dan setelah pengaduk dikeluarkan dari beker gelas, kemudian diamkan selama 15 menit, setelah itu ukurlah suhu, pH, dan BOD.
b. Pengukuran DO
Pengukuran DO dengan metode Winkler menurut Alaerts dan Santika (1984) adalah sebagai berikut:
1) Pindahkan sampel dari beker gelas ke botol winkler, tambahkan 2 ml larutan MnSO4 di bawah permukaan cairan.
2) Kemudian tambahkan 2 ml larutan Alkali Iodida (KOH-KI) kebotol dan tutup kembali dengan hati-hati untuk mencegah terperangkapnya udara dari luar, kemudian kocoklah dengan membalik-balikan botol beberapa kali.
3) Biarkan gumpalan mengendap selama 10 menit, apabila proses gumpalan sudah sempurna, maka bagian larutan yang jernih dikeluarkan dari botol dengan menggunakan pipet sebanyak 100 ml dan pindahkan ke dalam labu erlenmeyer 1000 ml.
4) Tambahkan H2SO4 pekat, pada sisa larutan yang mengendap dalam botol Winkler melalui dinding bagian dalam dari leher botol, kemudian botol segera tutup kembali
5) Kemudian botol digoyangkan dengan hati-hati sehingga semua endapan terlarut. Seluruh isi botol dituangkan secara kuantitatif ke dalam erlenmeyer 1000 ml tadi di butir 3
6) Iodin yang dihasilkan dari kegiatan tersebut, kemudian ditritasi dengan larutan tiosulfat (Na2S2O3) sampai timbul warna coklat muda
7) Tambahkan indikator kanji 1-2 ml, akan (timbul warna biru). Titrasi dengan tiosulfat dilanjutkan, sehingga warna biru hilang pertama kali (beberapa menit akan timbul lagi)
8) Rumus perhitungannya adalah :
Kadar Oksigen Terlarut (DO) = x p x q x 8 1000 mg/L
100
Keterangan :
p : Jumlah ml Na2S2O3 yang terpakai
q : normalitas larutan Na2S2O3
8 : bobot setara O2
c. Pengukuran parameter penelitian
1. Pengukuran kadar BOD pada air sampel.
Menurut Alaerts dan Santika (1984), pengukuran kadar BOD dilakukan dengan menggunakan metode titrasi/Winkler. Cara pengukuran kadar BOD adalah sebagai berikut:
a. Siapkan 4 botol Winkler, 2 botol untuk masing-masing sampel dan 2 botol untuk blanko.
b. Dua botol (1 botol sampel, 1 botol blanko) langsung diukur kadar oksigen terlarutnya sebagai t = 0 (sesuai prosedur pengukuran oksigen terlarut), sedangkan untuk dua botol lainnya inkubasikan selama 5 hari dalam suhu ruangan 24-260C, setelah hari ke-5 diukur kadar oksigen terlarutnya sebagai t = 5
c. Rumus perhitungannya sebagai berikut:
BOD5 = (A0 – A5) – (S0 – S5)T mg/L
P
A0: oksigen terlarut sampel pada nol hari
A5: oksigen terlarut sampel pada lima hari
S0: oksigen terlarut blanko pada nol hari
S5: oksigen terlarut blanko pada lima hari
T: persen perbandingan antara A0 : S0 (T = 1- P)
P: derajat pengenceran

2. Pengukuran bau
Pengujian bau dilakukan dengan menggunakan respon organ pencium (hidung) atau secara organoleptik. Sampel air yang akan diuji dimasukan kedalam gelas piala kemudian langsung dicium dengan indra penciuman (Riwan, 2005).


3. Pengukuran pH
Nilai pH air sampel diukur menggunakan metode elektrometri dengan langkah pH meter yang telah dikalibrasi, dicelupkan ke dalam air sampel sampai menunjukkan hasil yang konstan yang ditandai dengan munculnya tulisan “ready” pada layar pH meter, kemudian hasil nilai pH dicatat. Pengukuran pH air sampel dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan (Alaerts dan Santika, 1984).
4. Pengukuran Suhu
Suhu air sampel diukur menggunakan metode pemuaian, dengan langkah bagian sensor dari termometer dimasukan ke dalam air sampel sampai menunjukkan suhu air sampel yang konstan pada skala termometer tersebut. Pengukuran suhu air sampel dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan (Alaerts dan Santika, 1984).

L. Metode Analisis
1. Pengolahan data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan diolah melalui beberapa tahapan yaitu:
a. Editing, yaitu pengecekan dan pengoreksian data yang telah dikumpulkan karena kemungkinan data yang masuk (raw data) atau data yang terkumpul tidak logis dan meragukan. Tujuannya yaitu untuk menilai kembali jawaban yang telah diberikan oleh responden.
b. Coding, yaitu pemberian atau pembuatan kode-kode pada tiap-tiap data yang termasuk dalam kategori yang sama. Kode adalah isyarat yang dibuat dalam bentuk angka atau huruf-huruf yang memberikan petunjuk atau identitas pada suatu informasi atau data yang akan dianalisis.
c. Entry data, yaitu kegiatan memasukkan data ke dalam komputer untuk selanjutnya dapat dilakukan analisis data.
d. Tabulating, yaitu membuat tabel-tabel yang berisikan data yang telah diberi kode sesuai dengan analisis yang dibutuhkan.
2. Analisis data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini (Murti, 2003), yaitu:
a. Analisis deskriptif. Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau mencari persentase bau dan kadar BOD, limbah cair tahu baik sebelum dan setelah perlakuan dengan EM-4.
b. Analisis analitik. Analisis analitik digunakan untuk pengujian hipotesis yang telah dirumuskan dengan menggunakan uji statistik.
Uji statistik yang dipakai (Santoso, 2005), yaitu:
1) Uji Paired t Test untuk menganalisis atau menguji apakah terdapat perbedaan yang bermakna antara rata-rata kadar BOD limbah cair tahu sebelum dan sesudah perlakuan.
2) Uji One Way Anova digunakan untuk menguji apakah terdapat perbedaan pemberian dosis EM-4 dengan α = 5% dalam berbagai variasi dosis memberikan pengaruh yang berbeda dalam penurunan kadar BOD, jika salah satu asumsi pada uji One Way Anova tidak dapat terpenuhi maka digunakan uji Kruskal-Wallis.



M. Jadwal Penelitian
Tabel 3.2. Jadwal Kegiatan Penelitian
No. Kegiatan Bulan ke-
1 2 3 4 5 6
1. Survei awal dan penentuan lokasi penelitian
2. Penyusunan proposal
3. Seminar proposal
4. Pelaksanaan penelitian
5. Pengolahan data, analisis dan penyusunan laporan
6. Seminar hasil

Selasa, Januari 19, 2010

proposalkkn

LEMBAR PENGESAHAN


Proposal ini dibuat dalam rangka melancarkan dan mendukung pelaksanaan kegiatan program kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN) POSDAYA Universitas Jendral Soedirman (UNSOED) Semester Genap Tahun 2009/2010 di Desa Tambi, Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang.









Tambi, 21 Januari 2009

Koordinator Mahasiswa Desa Sekretaris




Abdul Wakhid Fika Dwi Pupita
L1A05039 J1A005031



Mengetahui,

Ketua LPM Unsoed Kepala Desa Mandiraja




Ir. H. Sukardi, MS Sobiyah
NIP. 130682132




I. PENDAHULUAN
Negara Indonesia dalam menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan bertujuan untuk mencapai masyarakat adil dan merata berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, namun hasil pembangunan tersebut belum dapat dilaksanakan oleh semua lapisan masyarakat. Hal ini terbukti dengan masih rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan dan masih banyak masyarakat yang buta aksara, serta sebagian masyarakat yang tidak memperoleh keserjahteraan.
Ditinjau dari segi kesejahteraannya, dari jumlah penduduk miskin yang ada di Indonesia, jumlah terbanyak ada di desa. Dari segi terpenuhinya sarana dan prasarana, orang desa jauh tertinggal dibanding dengan orang kota. Selain itu, sosialisasi dan pendidikan yang tidak merata merupakan salah satu faktor banyaknya masyarakat yang tidak dapat membaca dan menulis atau disebut dengan buta aksara.
Permasalahan tersebut perlu mendapat perhatian dari semua pihak untuk memperoleh solusi yang terbaik dalam meningkatkan sumber daya manusia melalui pemerataan pendidikan dan meningkatkan pembangunan di desa. Pelaksanaan pembangunan dan pemerataan pendidikan di desa tidak harus ditanggung oleh Pemerintah Daerah saja, akan tetapi oleh semua pihak dan semua lapisan masyarakat, tidak terkecuali civitas akademika.
Berkaitan dengan hal tersebut, mahasiswa ikut berperan serta untuk menelaah dan merumuskan permasalahan pendidikan khususnya pemberantasan buta aksara yang ada di wilayah pedesaan serta merumuskan kegiatan-kegiatan pengabdian masyarakat melalui KKN.
Pelaksanaan KKN Universitas Jenderal Soedirman direlisasikan dalam berbagai bentuk kegiatan yang relevan dengan permasalahan yang ada di tempat dimana mahasiswa berada. Melalui penyelenggaraan kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan dapat memotivasi dan membangkitkan semangat untuk lebih aktif, kreatif dan dinamis serta mandiri sehingga upaya menciptakan kesejahteraan masyarakat terwujud.
Semoga kegiatan KKN POSDAYA mahasiswa Universitas Jendral Soedirman di Desa Tambi, Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat desa tersebut pada khususnya dan pembangunan nasional pada umumnya.

II. NAMA KEGIATAN
“Kuliah Kerja Nyata (KKN) POSDAYA Semester Genap Tahun 2009/2010 Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto”.

III. TEMA
“Dengan Kuliah Kerja Nyata Kita Tingkatkan Pemberdayaan Masyarakat Mendukung Pembangunan Daerah”.

IV. DASAR KEGIATAN
1. Pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 17 Februari 1975 tentang Kebijakan Dasar Pengembangan Pendidikan Tinggi
2. Surat Keputusan Rektor Universitas Jenderal Soedirman No. kept.58/XII/1974
3. Surat Keputusan Rektor Universitas Jenderal Soedirman No. Kept.068/XII/1974 tentang Peraturan dan Pedoman Pelaksanaan Program Pendidikan UNSOED, dinyatakan bahwa Kuliah Kerja Nyata (KKN) menjadi kegiatan intra kurikuler wajib bagi semua fakultas dalam lingkungan UNSOED dengan bobot 3 SKS.

V. TUJUAN
1. Mahasiswa memperoleh pengalaman belajar yang berharga melalui ketertiban dalam masyarakat secara langsung, menemukan, merumuskan, memecahkan dan menanggulangi permasalahan pembangunan secara programis dan interdisipliner.
2. Memberikan pemikiran berdasarkan ilmu, teknologi, dan seni dalam upaya menemukan, mempercepat gerak serta mempersiapkan kader-kader pembangunan.
3. Perguruan tinggi dapat menghasilkan sarjana-sarjana pengisi teknologi dalam masyarakat yang lebih menghayati kondisi, gerak dan permasalahan yang lebih kompleks yang dihadapi oleh masyarakat dalam melaksanakan pembangunan.
4. Meningkatkan hubungan antara perguruan tinggi dengan pemerintah daerah, instansi teknis dan juga masyarakat sehingga perguruan tinggi dapat lebih berperan dan menyesuaikan kegiatan pendidikan dan penelitian dengan tuntutan nyata dari masyarakat.

VI. SASARAN
Kuliah Kerja Nyata (KKN) POSDAYA ini mempunyai sasaran, yaitu masyarakat, mahasisiwa, Pemerintah Daerah, dan Perguruan Tinggi.

VII. PELAKSANAAN
Adapun pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) POSDAYA tersebut akan dilaksanakan pada:
Waktu : 27 Januari s.d 28 Februari 2009
Tempat : Desa Tambi, Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang

VIII. LAMPIRAN
1. Program Kerja KKN POSDAYA
2. Anggaran Dana
3. Struktur Kelompok

IX. PENUTUP
Demikianlah proposal ini kami buat sebagai gambaran pelaksanaan kegiatan KKN POSDAYA di Desa Tambi. Kami berharap kegiatan yang akan dilaksanakan akan berjalan dengan lancar, tentunya hal ini tidak lepas dari peran serta dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, termasuk di dalamnya Perguruan Tinggi, Pemerintah Daerah, Pengusaha dan Masyarakat pada umumnya.
Lampiran I

PROGRAM KERJA KKN POSDAYA UNSOED TAHUN 2009/2010
DESA TAMBI KECAMATAN WATU KUMPUL


A. PROGRAM NON FISIK
1. Bidang Pendidikan
- Penyuluhan Buta Aksara
- Pelatihan Bahasa Inggris
2. Bidang Kesehatan
- Penyuluhan ASI Ekslusif
- Penyuluhan PHBS
- Penyuluhan gizi buruk
- Demo sikat gigi & cuci tangan
B. PROGRAM FISIK
1. Bidang Pendidikan
- Penambahan Buku Perpus
- Pembelajaran Buta Aksara
2. Bidang Sarana dan Prasarana
- Plangisasi
- Pencanangan Jumat Bersih
- Stikerisasi K3
3. Bidang Pertanian
- Alat Perontok Padi









Lampiran II
ANGGARAN DANA
PENGELUARAN :

PROGRAM NON FISIK
1. Bidang Pendidikan
- Penyuluhan Buta Aksara Rp. 50.000,-
- Pelatihan Bahasa Inggris Rp. 100.000,-
2. Bidang Kesehatan
- Penyuluhan K3 Rp. 150.000,-

PROGRAM FISIK
1. Bidang Pendidikan
- Penambahan Buku Perpus Rp. 500.000,-
- Pembelajaran Buta Aksara Rp. 350.000,-
2. Bidang Sarana dan Prasarana
- Plangisasi Rp. 600.000,-
- Pencanangan Jumat Bersih Rp. 100.000,-
- Stikerisasi K3 Rp. 100.000,-
3. Bidang Pertanian
- Alat Perontok Padi Rp. 400.000,-

KESEKRETARIATAN
1. Penggandaan Proposal Rp. 40.000,-
2. Spidol Rp. 20.000,-
3. Kertas 1 rim Rp. 25.000,-
4. Kertas Karton Rp. 20.000,-
5. Lem + Double tape + Isolasi Rp. 40.000,-
6. Buku Rapat + Buku Tamu Rp. 20.000,-
7. Baterai Rp. 30.000,-
8. Streples + isi Rp. 20.000,-
9. Map + Amplop + Kwintansi Rp. 30.000,-
10. White Board Kertas Rp. 30.000,-
11. Penggunaan Komputer Rp. 100.000,-
12. Paku Rp. 15.000,-
13. Tinta Print 2@ Rp. 20.000 Rp. 40.000,-
14. Penghapus Rp. 5.000,-

PERALATAN SARANA DAN PRASARANA
1. Cat (putih, hitam, biru) Rp. 100.000,-
2. Tampah Rp. 20.000,-

DOKUMENTASI
1. Rol film (4 x @ Rp. 25.000,-) Rp. 100.000,-
2. Cuci Cetak (4 x @ Rp. 30.000,-) Rp. 120.000,-

DANA LAIN-LAIN Rp. 300.000,-

TOTAL PENGELUARAN Rp. 3.425.000,-
















PEMASUKAN
1. Pemerintah Daerah Rp. 1.000.000,-
2. Mahasiswa Rp. 600.000,-
3. Masyarakat Rp. 200.000,-
4. Instansi Terkait Rp. 500.000,-
5. Donatur Rp. 1.125.000,-

TOTAL PEMASUKAN Rp. 3.425.000,-

anggaran

IV. PROGRAM DAN ANGGARAN


A. Program Kegiatan Non Fisik

Desa Selabaya 1

1. Matriks Program Kegiatan Non Fisik

NO PROGRAM/KEGIATAN VOLUME (SATUAN)
KELOMPOKSASARAN
SUMBER DANA JUMLAH PENANGGUNG
JAWAB KET
Masy Mhs PemKab Donatur
1 Bidang Sarana dan Prasarana
Penyuluhan Dokter Kecil 1x Siswa SDN 2 Selabaya
Kelas 5 dan 6 - - 20.000 10.000 30.000 Diah Vita W.
Penyuluhan cara mencuci tangan 1x Siswa SDN 2 Selabaya Kelas 1 - 6 - 20.000
30.000
-
50.000
M. Ibad Nur H. -
Penyuluhan tentang pentingnya Imunisasi 2x Posyandu RW 1 – 4 - -
20.000
20.000
40.000
Diah Vita W. -
Penyuluhan cara pemakaian alat kesehatan dan pemeriksaan rutin berkala 1x Kader Posyandu Lansia RW III dan IV - - - - - Diah Vita W. -
2 Bidang Ekonomi Produksi
Promosi JPKM 4x Masy. RW I,II,III,IV dan VII -
10.000
20.000
50.000
80.000 Anggia R. -
Penyuluhan Bokhasi 1x Masy. RW I RT 3 - 20.000 30.000 - 50.000 M. Ibad Nur H. -
Penyuluhan Tanaman Obat Keluarga (Toga) 1x Masy. RW III RT 1 - - 20.000 - 20.000 Firman Dharmawan -
3 Bidang Perbaikan Gizi Keluarga
Penyuluhan tentang Gizi Keluarga 2x Masy.dan kader Posyandu RW I-IV - - 30.000 - 30.000 Anggia R. -
Penyuluhan Makanan Tambahan (PMT) 2x Siswa SDN 2 Selabaya Kelas 1 dan 2 - - - - - Puspa Dewi A. -
4 Bidang Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan
Penyuluhan
Penyakit Menular 4x PKK RW I, II, III,IV - 25.000 25.000 30.000 80.000 Diah Vita W -
Penyuluhan Kesehatan Lansia 1x Posyandu Lansia, RW III dan IV - - 20.000 20.000 Anggia Rahmidian -
Penyuluhan Pentingnya Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) 1x Masy. RW II - - 20.000 10.000 30.000 Diah Vita W.
5 Bidang peningkatan Peranan Wanita
Penyuluhan makanan bergizi 2x PKK RW IV dan VII - - 20.000 - 20.000 Puspa Dewi A. -
6 Kelestarian lingkungan
Penyuluhan ttg pengelolaan sampah 1x Masy. RW III RT 2 - - 30.000 - 30.000 M.Ibad Nur H. -
7 Bidang pendidikan sosial budaya dan spiritual
Penyuluhan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) 1x Siswa SDN 2 Selabaya
Kelas 5 dan 6 - - - - - Firman dharmawan -
Pemberian materi opret 1x Siswa SDN 2 Selabaya
Kelas 1-6 - -
10.000
-
10.000
Puspa Dewi A -
Pengajian 5x Masy. RW I, II, III, IV dan VII - 40.000
50.000
60.000
150.000
Firman Dharmawan
TOTAL 115.000 345.000 180.000 640.000





B. Program Kegiatan Fisik

2. Matriks Program Kegiatan Fisik
NO PROGRAM/KEGIATAN VOLUME (SATUAN) KELOMPOK
SASARAN
SUMBER DANA JUMLAH PENANGGUNG JAWAB KET
Masy Mhs PemKab Donatur
1 Bidang Infrastruktur Kesehatan
Pengadaan tempat cuci tangan 1 Buah Kantor SDN 2 Selabaya - - 50.000 96.000
146.000
M. Ibad Nur H
Pelatihan Dokter Kecil 4x Siswa SDN 2 Selabaya
Kelas 5 dan 6 - 20.000 20.000 40.000 Diah Vita W.
Pengadaan alat kesehatan 2 macam Kader Posyandu Lansia RW III dan IV -

50.000


150.000
100.000

300.000
Anggia R.
2 Bidang Ekonomi Produksi
Pembuatan Tanaman Obat Keluarga ( TOGA ) 7 jenis Masy. RW III RT 1 - 50.000
100.000
150.000
Firman Dharmawan
3 Bidang Perbaikan Gizi Keluarga
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) 84 anak Siswa SDN 2 Selabaya Kelas 1 dan 2 - 60.000
40.000 68.000
168.0000 Puspa Dewi A
4 Bidang Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan
Kerja bakti Lingkungan 1x Masy. RW II - 20.000
30.000

50.000 Firman Dharmawan
5 Bidang Peranan Wanita
Demo masak makanan bergizi 2x PKK RW IV dan VII - 60.000
40.000 50.000
150.000
Anggia R.

6 Kelestarian Lingkungan
Pengadaan tempat sampah organik dan non organik 12 unit Masy. RW I-III - 70.000
70.000

140.000
M. Ibad Nur
7 Bidang pendidikan sosial budaya dan spiritual
Pelatihan dan Pementasan drama 5x Siswa SDN 2 Selabaya - 40.000 40.000
80.000
Puspa Dewi A
Pelatihan TIK 3x Siswa SDN 2 Selabaya
Kelas 5 dan 6 - - 20.000 30.000 50.000 Firman Dharmawan
TOTAL 370.000 560.000 344.000 1.274.000





III. PROGRAM DAN ANGGARAN

A. Program Kegiatan Non Fisik
Desa Selabaya 2
1. Matriks Program Kegiatan Non Fisik
NO PROGRAM/KEGIATAN VOLUME
(SATUAN) KELOMPOK
SASARAN DANA TOTAL (Rp.) PENANGGUNG
JAWAB KET.
Masy Mhs PemKab Donatur
1 Bidang Sarana dan Prasarana Kesehatan
Penyuluhan dokter kecil 1x Siswa SDN 1 Selabaya
Kelas 5 - - 10.000 - 10.000 Ndaru Kartika S
Penyuluhan cara mencuci tangan 1x Siswa SDN 1 Selabaya
Kelas 5 dan 6 - 20.000
30.000
-
50.000
Lisiana Indra U.
Penyuluhan tentang PPPK
1x
Siswa SDN 1 Selabaya
Kelas 3 an 4
- 20.000
30.000
-
50.000
Budi M.
Penyuluhan fungsi dari alat kesehatan (@) 1x Siswa SDN 1 Selabaya & Rakor Kader Kesehatan
20.000
30.000
-
50.000
Ndaru Kartika S
Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) 1x SDN 1 Selabaya
- 20.000
30.000
50.000 Lisiana Indra U. -
2 Bidang Ekonomi Produksi
Promosi JPKM 3x Kadus II (RW5,6) - - - - - Ndaru Kartika -
Penyuluhan Tanaman Obat Keluarga (Toga) 1x Masyarakat RW V, RT 5 - 20.000 30.000 - 50.000 Jupebi Purnomo W. -
Penyuluhan Bokhasi 2x Masy. RW VI RT 2 dan RW V RT 4 - 20.000 30.000 - 50.000 Jupebi P.W -
3 Bidang Perbaikan Gizi Keluarga
Penyuluhan Makanan Tambahan (PMT) 1x SDN 1 Selabaya
SDN 1 Selabaya Kelas 1,2 - 20.000 30.000 - 50.000 Ndaru Kartika S. -
Penyuluhan tentang Gizi Keluarga 1x Warga dan Kader posyandu melati Selabaya 2 - 20.000 30.000 50.000 Dwinita C.R
4 Bidang Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan
Penyuluhan lingkungan kesehatan 1x Masy. RW V RT 4, RW VI RT 4 - 20.000 30.000 - 50.000 Budi M.
Penyuluhan sanitasi kandang 1x Masy. RW VI RT 3 - 20.000 30.000 - 50.000 Jupebi Purnomo W.
Penyuluhan
Penyakit Menular 1x Ibu-ibu PKK RW 5 RT 1 - 25.000 25.000 - 50.000 Lisiana I.
5 Bidang Peranan Wanita
Penyuluhan makanan bergizi 1x Warga dan Kader Posyandu Melati RW V dan VI - 20.000 30.000 50.000 Dwinita C. R. -
6 Kelestarian lingkungan
Penyuluhan ttg pengelolaan sampah 1x Kumpulan Masy. RW V - 20.000 30.000 - 50.000 Jupebi purnomo W. -
7 Bidang pendidikan sosial budaya dan spiritual
Pengetahuan tentang pentingnya pendidikan 1x PKK RW VI RT 1 dan RW VI RT 3 - 20.000 30.000 - 50.000 Dwinita C.R -
Pengajian mingguan 2x Masy. RW V dan RW VI - 20.000
30.000
-
50.000
Budi M.
Penyuluhan tentang pentingnya membaca dan berkunjung ke perpustakaan 1x Siswa SDN 1 Selabaya - - - - - Jupebi Purnomo Willy
TOTAL 305.000 455.000 750.000

B. Program Kegiatan Fisik

2. Matriks Program Kegiatan Fisik
NO PROGRAM/KEGIATAN SATUAN SASARAN

DANA JUMLAH PENANGGUNG JAWAB KET.
Masy Mhs PemKab Donatur
1 Bidang Sarana dan Prasarana Kesehatan
Pengadaan tempat cuci tangan 1 Buah SDN Selabaya 1 - - - 146.000
146.000
Budi M.
Pembagian Kotak Obat PPPK 1 Buah SDN
Selabaya 1 - 10.000
20.000
-
30.000 Lisiana I.
Pengadaan alat kesehatan 2 macam SDN 1 Selabaya & Kader Kesehata -

100.000


200.000 -

300.000 Lisiana I.
2 Bidang Ekonomi Produksi
Pembuatan Bokhasi 1x Masy. RW VI RT 2 dan RW V RT 4 - 50.000 100.000 -
150.000
Jupebi Purnomo Willy
3 Bidang Perbaikan Gizi Keluarga
Pemberian Makanan tambahan (PMT) 1x Siswa SDN 1 Selabaya Kelas 1, 2 - 60.000 40.000 - 100.0000 Ndaru K. S
4 Bidang Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan
Kandangisasi 1x Masy. RW VI RT 3 200.000 100.000 - 300.000 Jupebi P.W
5 Peranan Wanita
Demo masak makanan bergizi 1x Ibu-ibu PKK RW V,VI -
60.000
40.000
-
100.000
Dwinita C.R
6 Kelestarian lingkungan
Kerja bakti Lingkungan 1x RW V RT 4, RW VI RT 4 - 20.000
30.000
-
50.000 Budi M.
7 Bidang pendidikan sosial budaya dan spiritual
Pemutaran film edukatif
(program tambahan) 1x Masy Selabaya 150.000 - -
150.000 Dwinita C.R
TOTAL 650.000 530.000 146.000 1.326.000

tentatif

PERENCANAAN DAN ANGGARAN PROGRAM KERJA DEFINITIF
DESA MAJASARI KECAMATAN BUKATEJA KABUPATEN PURBALINGGA
SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2007/2008









Oleh :

1. Rizky Adhi N (K1A 001 012)
2. Andrew Kristanto (K1A 001 014)
3. Mahardiani (K1A 001 049)
4. Riski Oktarifa (K1A 001 050)
5. Rizki Eryanti M.W (K1A 001 057)
6. Catur Aan Jantoro (K1A 001 078)
7. Dwi Hartanto (E1E 004 045)
8. Uus Irfansyah (E1E 004 123)
9. Ujeng Dwi Wuryan (E1E 004 138)



DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
PURWOKERTO
2008
PENGESAHAN
Program kerja KKP ini disusun berdasarkan hasil pembekalan potensi peluang dan masalah di Desa Majasari
Kecamatan Bukateja, Kabupaten Purbalingga



1. Rizky Adhi N ( Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan )
2. Andrew Kristanto ( Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan )
3. Mahardiani ( Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan )
4. Riski Oktarifa ( Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan )
5. Rizki Eryanti M.W ( Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan )
6. Catur Aan Jantoro ( Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan )
7. Dwi Hartanto ( Fakultas Hukum )
8. Uus Irfansyah ( Fakultas Hukum )
9. Ujeng Dwi Wuryan ( Fakultas Hukum )


Purwokerto, 16 Juni 2008

Mengetahui:
Dosen Pembimbing Lapangan


Dr. sc.agr. Ir. H. Yusuf Subagyo, MP
NIP 131.839.288
PERENCANAAN DAN ANGGARAN PROGRAM KERJA
DESA MAJASARI KECAMATAN BUKATEJA KAB. PURBALINGGA
2008


NO. PROGRAM KEGIATAN VOLUME SASARAN TOTAL SUMBER JADWAL KOORD. PROG
A. Bidang Kesehatan dan sanitasi lingkungan Masy Mhs Pemda DKK
PROGRAM NON FISIK
1 Penyuluhan PHBS 12 kali Ibu-ibu pengajian Rw 02 ( 8 juni '08 ) 70.000 70.000 - - - 1 hari Riski Oktarifa
Rapat bapak-bapak Rt 03/ Rw 04 ( 8 juni '08 ) 70.000 70.000 - - - 1 hari
Posyandu Rw 02 ( 9 juni '08 ) 70.000 70.000 - - - 1 hari
Ibu-ibu pengajian Rw 04 ( 9 juni '08 ) 70.000 70.000 - - - 1 hari
Ibu-ibu pengajian Rw 03 ( 10 juni '08 ) 70.000 70.000 - - - 1 hari
Ibu-ibu PKK RT 01 RW 05 (10 juni 08) 70.000 70.000 - - - 1 hari
Posyandu RW 01 (11 Juni 08) 70.000 70.000 - - - 1 hari
Rapat Bapak-bapak RT 01 RW 05 (11 Juni 08) 70.000 70.000 - - - 1 hari
Posyandu RW 04 (12 Juni 08) 70.000 70.000 - - - 1 hari
Ibu-ibu pengajian RW 02 (12 Juni 08) 70.000 70.000 - - - 1 hari
Posyandu Lansia (24 Juni 08) 70.000 70.000 - - - 1 hari
PKK RW 04 (9 Juli 08) 70.000 70.000 - - - 1 hari
2 Penyuluhan Diare 14 kali Ibu-ibu pengajian Rw 02 ( 8 juni '08 ) 70.000 70.000 - - - 1 hari Mahardiani
Rapat bapak-bapak Rt 03/ Rw 04 ( 8 juni '08 ) 70.000 70.000 - - - 1 hari
Posyandu Rw 02 ( 9 juni '08 ) 70.000 70.000 - - - 1 hari
Ibu-ibu pengajian Rw 04 ( 9 juni '08 ) 70.000 70.000 - - - 1 hari
Ibu-ibu pengajian Rw 03 ( 10 juni '08 ) 70.000 70.000 - - - 1 hari
Ibu-ibu PKK RT 01 RW 05 (10 juni 08) 70.000 70.000 - - - 1 hari
Posyandu RW 01 (11 Juni 08) 70.000 70.000 - - - 1 hari
Rapat Bapak-bapak RT 01 RW 05 (11 Juni 08) 70.000 70.000 - - - 1 hari
Posyandu RW 04 (12 Juni 08) 70.000 70.000 - - - 1 hari
Ibu-ibu pengajian RW 02 (12 Juni 08) 70.000 70.000 - - - 1 hari
Pertemuan pengurus PKK (15 Juni 08) 70.000 70.000 - - - 1 hari
Pertemuan Kader Gizi di Balai Desa (18 Juni 08) 70.000 70.000 - - - 1 hari
Posyandu Lansia (24 Juni 08) 70.000 70.000 - - - 1 hari
PKK RW 04 (9 Juli 08) 70.000 70.000 - - - 1 hari
3 Penyuluhan ASI eksklusif 14 kali Ibu-ibu pengajian Rw 02 ( 8 juni '08 ) 70.000 70.000 - - - 1 hari Rizki Eryanti
Rapat bapak-bapak Rt 03/ Rw 04 ( 8 juni '08 ) 70.000 70.000 - - - 1 hari
Posyandu Rw 02 ( 9 juni '08 ) 70.000 70.000 - - - 1 hari
Ibu-ibu pengajian Rw 04 ( 9 juni '08 ) 70.000 70.000 - - - 1 hari
Ibu-ibu pengajian Rw 03 ( 10 juni '08 ) 70.000 70.000 - - - 1 hari
Ibu-ibu PKK RT 01 RW 05 (10 juni 08) 70.000 70.000 - - - 1 hari
Posyandu RW 01 (11 Juni 08) 70.000 70.000 - - - 1 hari
Rapat Bapak-bapak RT 01 RW 05 (11 Juni 08) 70.000 70.000 - - - 1 hari
Posyandu RW 04 (12 Juni 08) 70.000 70.000 - - - 1 hari
Ibu-ibu pengajian RW 02 (12 Juni 08) 70.000 70.000 - - - 1 hari
Pertemuan pengurus PKK (15 Juni 08) 70.000 70.000 - - - 1 hari
Pertemuan Kader Gizi di Balai Desa (18 Juni 08) 70.000 70.000 - - - 1 hari
Posyandu Lansia (24 Juni 08) 70.000 70.000 - - - 1 hari
PKK RW 04 (9 Juli 08) 70.000 70.000 - - - 1 hari
4 Penyuluhan KB dan Kes Reproduksi 6 kali Posyandu RW 05 (17 Juni 08) 70.000 70.000 - - - 1 hari Rizki Eryanti
Pertemuan Kader Gizi di Balai Desa (18 Juni 08) 70.000 70.000 - - - 1 hari
MTs RW 01 (19 Juni 08) 70.000 70.000 - - - 1 hari
Pengajian RW 04 (19 Juni 08) 70.000 70.000 - - - 1 hari
Posyandu Lansia (24 Juni 08) 70.000 70.000 - - - 1 hari
PKK RW 04 (9 Juli 08) 70.000 70.000 - - - 1 hari
5 Penyuluhan Gizi Kurang 4 kali Posyandu RW 05 (17 Juni 08) 70.000 70.000 - - - 1 hari Catur Aan Jantoro
Pertemuan Kader Gizi di Balai Desa (18 Juni 08) 70.000 70.000 - - - 1 hari
Posyandu Lansia (24 Juni 08) 70.000 70.000 - - - 1 hari
PKK RW 04 (9 Juli 08) 70.000 70.000 - - - 1 hari
6 Pelatihan pengukuran tekanan darah pada kader-kader kesehatan 1 kali Pertemuan Kader Gizi di Balai Desa (18 Juni 08) 180.000 - 180.000 - - 1 hari Andrew Kristanto
7 Pelatihan dokter kecil 6 kali Murid-murid SDN 1, SDN 2, SDN 3 Majasari 500.000 - 500.000 - - 1 – 6 hari Andrew Kristanto
PROGRAM FISIK
1 Penyediaan Alat-alat Kesehatan berupa tensimeter dan stetoskop 6 pasang Posyandu RW 01 sampai RW 05 dan Posyandu Lansia 600.000 - 600.000 - - 1 – 2 hari Andrew Kristanto
2 Pembentukan Dokter Kecil 6 hari Murid-murid SDN 1, SDN 2, SDN 3 Majasari 500.000 - 500.000 - - 1 – 6 hari Andrew Kristanto
3 Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di PAUD Anak Usia Dini di RW 01 dan RW 05 1 – 2 hari Rizky Adhi N
- Roti 60 roti RW 01 15.000 - - 15.000 -
RW 05 15.000 - - 15.000 -
- Susu 60 botol RW 01 30.000 - - 30.000 -
RW 05 30.000 - - 30.000 -
- Agar-agar 60 agar-agar RW 01 15.000 - - 15.000 -
RW 05 15.000 - - 15.000 -
4 Pendampingan Senam LANSIA Masyarakat Desa khususnya para Lansia 1 – 5 hari Ujeng Dwi W
- Senam Sehat Indonesia 5 kali - - - - -
- Pengukuran tekanan darah para Lansia 5 kali - - - - -
5 Pembentukan Senam Sehat Majasari 3 kali Masyarakat Desa 200.000 - 200.000 - - 1 – 3 hari Ujeng Dwi W
B Bidang Pendidikan
PROGRAM NON FISIK
1 Penyuluhan KDRT 9 kali Ibu-ibu pengajian Rw 02 ( 8 juni '08 ) 70.000 70.000 - - - 1 hari Uus Irfansyah
Rapat bapak-bapak Rt 03/ Rw 04 ( 8 juni '08 ) 70.000 70.000 - - - 1 hari
Ibu-ibu pengajian Rw 04 ( 9 juni '08 ) 70.000 70.000 - - - 1 hari
Ibu-ibu pengajian Rw 03 ( 10 juni '08 ) 70.000 70.000 - - - 1 hari
Ibu-ibu PKK RT 01 RW 05 (10 juni 08) 70.000 70.000 - - - 1 hari
Rapat Bapak-bapak RT 01 RW 05 (11 Juni 08) 70.000 70.000 - - - 1 hari
Ibu-ibu pengajian RW 02 (12 Juni 08) 70.000 70.000 - - - 1 hari
Pertemuan pengurus PKK (15 Juni 08) 70.000 70.000 - - - 1 hari
PKK RW 04 (9 Juli 08) 70.000 70.000 - - - 1 hari
2 Penyuluhan pentingnya peran serta orang tua dalam pendidikan anak 3 kali Bapak-bapak RW 2 (20 Juni 08) 70.000 70.000 - - - 1 hari Dwi Hartanto
Ibu-ibu RW 1 (21 Juni 08) 70.000 70.000 - - - 1 hari
Posyandu Lansia (24 Juni 08) 70.000 70.000 - - - 1 hari
3 Pendampingan PAUD 21 kali Anak Usia Dini di RW 01 dan RW 05 1 hari Ujeng Dwi W
- Pengenalan warna - - - - -
- Pengenalan bentuk - - - - -
- Pengenalan arah - - - - -
- Ketrampilan - - - - -
PROGRAM FISIK
1 Pembuatan Perpustakaan Rakyat/Desa Majasari POSDAYA 1.000.000 - - - - 1 – 11 hari Catur Aan Jantoro
- Pemberian rak 1 rak 400.000 - - 400.000 -
- Pemberian buku 30 buku 600.000 - - 600.000 -
2 Pemberian alat bantu proses belajar mengajar PAUD POSDAYA (RW 1) 75.000 - - - - 1 – 3 hari Catur Aan Jantoro
- Poster 5 buah 25.000 25.000 - - -
- Mainan 15 buah 50.000 50.000 - - -
C Bidang Ekonomi Wirausaha
PROGRAM NON FISIK
1 Training Motivasi 1 kali Masyarakat Desa 350.000 350.000 - - - 1 hari Riski Oktariva
2 Penyuluhan VCO 1 kali Ibu-ibu POSDAYA - - - - - 1 hari Ujeng Dwi W
3 Penyuluhan pembuatan telur asin aneka rasa 1 kali Ibu-ibu POSDAYA - - - - - 1 hari Riski Oktariva
4 Penyuluhan pembuatan kripik pisang aneka rasa 1 kali Ibu-ibu POSDAYA - - - - - 1 hari Mahardiani
PROGRAM FISIK
1 Pembuatan VCO 1 liter Ibu-ibu POSDAYA 100.000 100.000 - - - 1 hari Riski Oktariva
2 Pembuatan Telur Asin Aneka Rasa 30 butir Ibu-ibu POSDAYA 60.000 60.000 - - - 1 hari Ujeng Dwi W
3 Pembuatan Kripik Pisang Aneka Rasa 2 kg Ibu-ibu POSDAYA 60.000 60.000 - - - 1 hari Riski Oktariva
PROGRAM TAMBAHAN
1 Program Buta Aksara / Keaksaraan Fungsional 21 kali Lansia RW 1 dan RW 5 - - - - - 1 hari Rizky Adhi N
2 Sunatan Masal 1 kali 4 Desa (Majasari, Bajong, Kedungjati, Wirasaba) di Bukateja - - - - - 1 hari

definitif

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulilah kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan program definitif KKN POSDAYA desa Tambi, Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang dengan tepat waktu.
Program-program yang kami rencanakan, kami sadari masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kami menerima masukan berupa kritik maupun saran sehingga program yang kami rencanakan mejadi lebih baik.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Sobiyah, selaku Kepala Desa TAMBI
2. Perangkat Desa Tambi
3. Seluruh masyarakat Desa Tambi
Semoga program-program yang telah kami rencanakan ini dapat terlaksana dengan baik tanpa suatu halangan yang berarti dan dapat bermanfaat bagi masyarakat Tambi.




Penyusun
















I. PENDAHULUAN

Pembangunan adalah hal mutlak yang harus dilaksanakan oleh bangsa Indonesia dan seluruh bangsa lain di dunia. Pelaksanaan pembangunan di Indonesia tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja melainkan juga oleh seluruh lapisan masyarakat. Dengan adanya kebijakan pemerintah mengenai otonomi daerah, maka pemberdayaan masyarakat desa harus lebih ditingkaPAUDan baik sumber daya alam yang ada maupun sumber daya manusia sebagai subjek dan objek pembangunan. Pembangunan yang menjadi tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat, tentu saja tidak lepas dari peran serta berbagai pihak, yaitu instansi pemerintah, swasta, masyarakat maupun perguruan tinggi sebagai salah satu lembaga ilmiah.
Melalui Kuliah Kerja Nyata Pos Pemberdayaan Keluarga (KKN POSDAYA) diharapkan mahasiswa dapat memberikan alternatif solusi terhadap permasalahan yang ada dengan pengembangan posyandu. Dalam hal ini tidak hanya melulu masalah kesehatan namun juga meliputi masalah pendidikan dan perekonomian dalam kehidupan bermasyarakat. Sebagai program pendidikan, KKN POSDAYA bertujuan untuk dikembangkan sebagai wahana bagi masyarakat dan semua keluarga di daerahnya guna menyampaikan, memperoleh, memperkuat dan membina komunikasi, informasi, edukasi, motivasi dan sekaligus advokasi kepada dan sesama anggota untuk membangun keluarga sejahtera serta menyegarkan kembali modal sosial budaya yang ada dalam masyarakatnya. Maksud pembentukan Posdaya untuk membangun wadah bagi keluarga di suatu daerah, terutama yang sosial ekonomi lemah. Untuk bergabung dalam suatu proses pemberdayaan bersama.

II. KONDISI UMUM LOKASI


Wilayah desa Tambi terletak di Kecamatan Watukumpul di bagian barat wilayah Kabupaten Pemalang. Luas wilayah Desa Tambi 360,10 ha, yang terdiri dari pemukiman penduduk 47 ha, tanah sawah 67 ha, tanah fasilitas umum kas desa 1.74 ha, lapangan 0.84 ha, perkantoran pemerintah 0.28 ha dan lain-lain 6.392 ha.
Di desa Tambi terdapat sebuah Pustu (PUSTU) yang sudah bisa melayani pemeriksaan ibu hamil, pelayanan KB dan persalinan. PUSTU juga melayani pemeriksaan kesehatan anak, yang mana ditunjang dengan pelayanan MTBS yaitu masalah tentang balita sakit yang harus ditangani lebih serius atau dengan penuh ketelitian dengan cara wawancara atau berkomunikasi langsung dengan orang tua balita, dari pembicaraan tersebut akan dicatat dan dipecahkan solusinya serta pengobatannya. PUSTU juga melayani imunisasi bagi bayi dan melayani kesehatan atau pemeriksaan umum untuk masyarakat, melaksanakan penjaringan kesehatan anak sekolah baik PAUD maupun SD. PUSTU juga melaksanakan penyuluhan-penyuluhan di masyarakat, PUSTU juga melakukan surveier untuk mengetahui ada tidaknya balita gizi buruk atau lingkungan yang tidak sehat. Di samping kinerja-kinerja di atas, kinerja Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) juga melaksanakan kegiatan bulanan seperti imunisasi dan pertemuan kader yang dilaksanakan 1 bulan sekali yang setiap pertemuan membahas tentang perkembangan posyandu. KKN Posdaya kelompok kami dipusaPAUDan di Posyandu Desa Tambi.
Kegiatan dibidang kerohanian cukup baik dengan adanya kelompok pengajian. Adanya pertemuan rutin tiap RT dapat mempererat rasa kekeluargaan dan dapat dijadikan ajang rembug dalam menyelesaikan masalah yang ada di wilayah tempat tinggal. Rasa kegotongroyongan masih sangat kental dimasyarakat sehingga dapat digunakan untuk menunjang proses pembangunan desa dan mental masyarakat. Desa Tambi mempunyai ciri-ciri fisik dan masyarakat yang hampir sama dengan desa-desa lain, hal tersebut dapat dilihat dari data dibawah ini:
1.1.1. Potensi Dasar / Alam
• Banyak RW : 2 RW
• Banyak RT : 11 RT
1.1.2. Sarana Umum
• Sarana Keagamaan : terdapat 8 mushola dan 3 masjid.
• Sarana Pendidikan : terdapat 2 PAUD dan 2 SD, TPQ 11, Madrasha 11
• Sarana Kesehatan : terdapat 1 Pustu dan 3
posyandu
• Sarana Olahraga : terdapat 1 lapangan sepak bola, 1 meja pingpong dan 1 lapangan basket
1.1.3. Penduduk
• Jumlah Penduduk : 2000-2500 jiwa
• Jumlah Kepala Keluarga : 500-1000 KK






• Jumlah Penduduk dalam kelompok umur:
Tabel 1. Jumlah penduduk menurut umur
NO Golongan Umur Jumlah
1 0 – 1 41
2 1 – 4 159
3 5 – 9 184
4 10 – 14 182
5 15 – 19 194
6 20 – 24 172
7 25 – 29 166
8 30 – 34 178
9 35 – 39 145
10 40 – 44 169
11 45 – 49 170
12 50 – 54 164
13 55 – 58 132
14 > 58 123
TOTAL 2179





• Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan:
a. Penduduk tidak/ belum tamat SD : 226 orang
b. Penduduk tamat SD : 482 orang
c. Penduduk tamat SLTP : 97orang
d. Penduduk tamat SLTA : 42 orang
e. Penduduk tamat Akademi/DIII : 13 orang
f. Penduduk tamat S1 : 4 orang
• Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian :
a. Buruh tani : 421 orang
b. Petani : 263 orang
c. Karyawan pabrik : 48 orang
d. Pedagang / pengusaha : 46 orang
e. PNS : 10 orang
f. Montir : 4 orang
g. Tukang kayu : 9 orang
h. Pengrajin : 12 orang

1.1.4. Keadaan Perekonomian
• Pertanian tanaman pangan
1. Luas sawah : 67 ha
2. Kepemilikan sawah menurut kelas usaha
a. Sawah irigasi : 521 RTP
b. Buruh tani : 442 orang
3. Kepemilikan tanah sawah menurut luasnya
a. Tanah sawah : 246 RTP
b. Kurang dari 0,5 ha : 229 RTP
c. 0,5 – 1 ha : 15 RTP
d. > 1,0 ha : 2 RTP
4. Hasil tanam menurut komoditas pangan :
a. Jagung : 29,75 ton/ha
b. Padi : 32,5 ton/ha
c. Ubi kayu : 6 ton/ha
• Peternakan
1. Jumlah ternak menurut jenis:
a. Sapi : 41 ekor
b. Ayam : 729 ekor
c. Kerbau : 18 ekor
d. Kambing : 240 ekor

1.1.5. Potensi Desa
Desa Tambi Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang memiliki sumber daya yang cukup representatif untuk dikembangkan, antara lain:
• Bidang pertanian
Pada bidang pertanian, komoditas yang paling potensial adalah pohon Albasia dan Gelagah. Untuk permasalahan yang terdapat pada bidang pertanian meliputi hama penyakit tanaman dan pengairan.
• Bidang peternakan dan perikanan
Potensi desa di bidang peternakan, komoditas yang paling potensial untuk dikembangkan adalah peternakan ayam, kambing, sapi. Sedangkan masalah yang masih dihadapi dalam bidang ini adalah pakan dan pengolahan kotoran.
• Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia belum ditunjang oleh tingkat pendidikan yang cukup baik, sehingga masih harus digali potensi pembangunan dan perubahan untuk membangun paradigma baru masyarakat dan perekonomian rakyat.
• Bidang kesehatan.
Memiliki potensi sarana kesehatan 1 Pustu, 3 posyandu. Untuk tenaga kesehatan terdiri dari 1 orang bidan dan 1 orang kader kesehatan.


III. IDENTIFIKASI DAN PEMECAHAN MASALAH

Desa Tambi Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang terdiri dari 4 RW dan 11 RT, dalam pelaksanaannya sangat tergantung pada masyarakat dan pemerintah daerah setempat, dimana mayoritas masyarakatnya adalah keluarga pra sejahtera. Keadaan alam di desa Tambi Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang sebagaian besar dikembangkan dalam bidang pertanian. Sebagian besar lahan dimanfaaPAUDan untuk lahan pertanian.
Permasalahan yang dihadapi desa Tambi umumnya menyangkut bidang kesehatan, ekonomi produksi dan pendidikan. Bidang kesehatan menyangkut masalah kesehatan masyarakat antara lain kesadaran akan pentingya perilaku hidup sehat, seperti membiasakan diri untuk menggunakan WC untuk buang air besar, kebiasaan mencuci tangan dan sistem pengolahan limbah masyarakat. Untuk bidang ekonomi produksi permasalahannya adalah masih minimnya pengetahuan masyarakat dalam pengolahan hasil pertanian dan peternakan. Bidang pendidikan memiliki permasalahan kurang tersedianya sarana dan prasarana pendidikan seperti ruangan yang kurang memadai dan kelengkapan bermain dan belajar.
Berdasarkan permasalahan di atas dan potensi yang dimiliki, KKN Posadaya yang dilaksanakan di desa Tambi Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang berusaha untuk merencanakan, mengelola, mengevaluasi dan memecahkan permasalahan kesehatan, ekonomi produksi dan pendidikan dalam usaha memberdayakan masyarakat guna mengembangkan potensi yang dimiliki desa terutama di bidang kesehatan, ekonomi produksi dan pendidikan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup sehingga tercipta masyarakat yang lebih sehat, sejahtera dan mandiri.

unilever

LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN KKN POSDAYA
DESA TAMBI
KECAMATAN WATUKUMPUL
KABUPATEN PEMALANG
















Oleh :


SARI SUNDARI A1A005030
DIKY MARDIANTO C1C005008
DWI CAHYO N. C1G007049
DWI PEPI ANDANI D1D005039
RAHAJENG PUSPA P. E1A005099
NURRUL NURFADILAH F1C004077
ENDAH PURNAMASARI G1A005124
FIKA DWI PUSPITA J1A005031
ABDUL WAKHID L1A005039
AGIS TAUFIK NIA005107












DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
PURWOKERTO

2009
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia sehingga penyusunan program definitif Kuliah Kerja Nyata Posdaya (KKN POSDAYA) Universitas Jenderal Soedirman semester gasal 2008/2009 di desa Tambi Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang yang telah akan dilaksanakan tanggal 27 Januari 2009 dan berakhir tanggal 3 Maret 2009
Program ini memuat informasi tentang berbagai hal mengenai program kerja KKN POSDAYA, rencana pelaksanaan KKN POSDAYA. Adapun program definitif KKN POSDAYA ini diharapkan dapat bermanfaat dalam pemantauan pelaksanaan KKN POSDAYA yang diadakan didesa ini sehingga pada akhirnya bermanfat pula bagi masyarakat ataupun pemerintah daerah setempat. Sehubungan dengan hal tersebut maka kami ucapkan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada :
1. Prof. Dr. Ir.Soedjarwo, SU, selaku Rektor Universitas Jenderal Soedirman.
2. Ir. H. Sukardi, MS., selaku ketua Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Unsoed.
3. dr Agung Suprasetya Dwi Laksana MScPH selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang telah banyak memberikan bimbingan dan bantuan penyusunan dalam penulisan program kerja.
4. Ibu Sobiyah selaku kepala desa Tambi Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang, yang selalu memberikan dukungan dan bantuan baik moril maupun materiil sehingga kami mampu menjalankan program dengan baik.
5. PT.UNILEVER Kabupaten Purbalingga atas bantuan dan kerjasamanya dalam pelaksanaan kegiatan KKN POSDAYA UNSOED.
6. Ibu Sri Harningsih Selaku Kepala puskesmas pembantu dan bidan desa kec.Watukumpul, Kab.Pemalang yang selalu mendukung kami baik dana maupun inspirasi-inspirasinya yang dapat menambah wawasan kami.
7. Aparat desa, tokoh-tokoh masyarakat desa, dan warga Tambi yang sangat antusias dan membantu kami dalam menjalankan program POSDAYA.
8. Teman-teman seperjuangan, senasib dan sepenanggungan KKN POSDAYA UNSOED 2008/2009.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan program kerja ini. Akhir kata penyusun berharap laporan ini berguna dan bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Purwokerto, Maret 2009

Tim KKN POSDAYA Desa Tambi






BAB I
PENDAHULUAN

Pembangunan adalah hal mutlak yang harus dilaksanakan oleh bangsa Indonesia dan seluruh bangsa lain di dunia. Pelaksanaan pembangunan di Indonesia tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja melainkan juga oleh seluruh lapisan masyarakat. Dengan adanya kebijakan pemerintah mengenai otonomi daerah, maka pemberdayaan masyarakat desa harus lebih ditingkatkan baik sumber daya alam yang ada maupun sumber daya manusia sebagai subjek dan objek pembangunan. Pembangunan yang menjadi tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat, tentu saja tidak lepas dari peran serta berbagai pihak, yaitu instansi pemerintah, swasta, masyarakat maupun perguruan tinggi sebagai salah satu lembaga ilmiah.
Melalui Kuliah Kerja Nyata POSDAYA (KKN POSDAYA) diharapkan mahasiswa dapat memberikan alternatif solusi terhadap permasalahan yang ada khususnya masalah kesehatan dalam kehidupan bermasyarakat. Sebagai program pendidikan, KKN POSDAYA bertujuan agar mahasiswa diperkenalkan secara langsung dengan masyarakat dan permasalahannya serta dengan cara kerja antar sektor Interdisipliner. Dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat, mahasiswa mengamalkan ilmu dan menanggulangi masalah secara pragmatis. Dengan kata lain, melalui KKN POSDAYA mahasiswa diharapkan dapat membantu pembangunan masyarakat, sehingga peran serta masyarakat sangat menentukan keberhasilan KKN POSDAYA.
A. Keadaan Umum Lokasi KKN POSDAYA
Desa Tambi dengan luas wilayah desa 360,10 ha. Adapun batas-batas wilayah sebagai berikut:
1. Sebelah utara : Desa Watukumpul
2. Sebelah timur : Desa Majalangu
3. Sebelah barat : Desa Badak
4. Sebelah selatan : Kabupaten Purbalingga
Penduduk di desa Tambi berjumlah 2.037 orang yang terdiri dari 622 KK. Mata pencaharian penduduk desa Tambi adalah petani 263 orang, buruh tani 421 orang, pedagang 46 orang, perajin 2 orang, PNS 10 orang, montir 4 orang, dan buruh / swasta 48 orang
Dilihat dari jumlah penduduk dari bermata pencaharian bertani, maka potensi di desa Tambi yang paling menonjol adalah hasil-hasil pertanian yaitu jagung, padi, ubi kayu. Kebanyakan para petani memelihara hewan ternak yaitu: ayam, kambing, sapi, dan kerbau. Selain itu juga ada yang memanfaatkan lahan pekarangan dan tegalan untuk dibuat kolam atau empang.
Kegiatan dibidang kerohanian cukup baik dengan adanya kelompok pengajian. Adanya pertemuan rutin tiap RT dapat mempererat rasa kekeluargaan dan dapat dijadikan ajang rembug dalam menyelesaikan masalah yang ada diwilayah tempat tinggal. Rasa kegotong royongan masih sangat kental dimasyarakat sehingga dapat digunakan untuk menunjang proses pembangunan desa dan mental masyarakat. Desa Tambi mempunyai ciri-ciri fisik dan masyarakat yang hampir sama dengan desa-desa lain, hal tersebut dapat dilihat dari data dibawah ini:
1. Potensi Dasar / Alam
Banyak Dusun : 2 Unit
Banyak RW : 2 Unit
Banyak RT : 11 Unit
2. Sarana Pemerintahan Desa
Balai Desa : 1 Unit
Kantor Desa : 1 Unit
3. Penduduk
a. Jumlah Kepala Keluarga : 622 Orang
b. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
1) Jumlah penduduk belum sekolah : - orang
2) Usia 7-45 tahun tidak pernah sekolah : 27 orang
3) Jumlah penduduk tidak tamat SD/sederajat : 226 orang
4) Jumlah penduduk tamat SD/sederajat : 482 orang
5) Jumlah penduduk tamat SLTP/sederajat : 97 orang
6) Jumlah penduduk tamat SLTA/sederajat : 42 orang
7) Jumlah penduduk tamat D-1 : 3 orang
8) Jumlah penduduk tamat D-2 : 7 orang
9) Jumlah penduduk tamat D-3 : 3 orang
10) Jumlah penduduk tamat S-1 : 4 orang
4. Potensi Desa
Desa Tambi Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang memiliki sumber daya yang cukup representatif untuk dikembangkan, antara lain:
a. Bidang pertanian
Sektor pertanian yang ada di Desa Tambi meliputi sawah, tanah tegal/ladang, dengan produksi tanamannya yaitu tanaman pangan berupa padi, jagung, dan ubi kayu.
b. Bidang peternakan
Potensi desa di bidang peternakan yaitu peternakan kambing, sapi, ayam, dan kerbau.
c. Bidang usaha kecil Menengah/ Home Industri
Potensi desa di bidang usaha kecil menengah tidak banyak. Usaha yang ada di desa Tambi berupa industri kerajinan dan makanan.
d. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia yang ada belum ditunjang oleh tingkat pendidikan yang cukup baik, merupakan potensi pembangunan dan perubahan untuk membangun paradigma baru masyarakat dan perekonomian rakyat.



B. Latar Belakang Kegiatan KKN POSDAYA Secara Umum
Desa Tambi terdiri dari 2 Dusun dan 11 RT, dalam pelaksanaannya sangat tergantung pada masyarakat dan pemerintah daerah setempat, dimana mayoritas masyarakatnya adalah keluarga sejahtera.
Keadaan alam di Desa Tambi cukup potensial untuk dikembangkan. Tanah yang subur dapat digunakan sebagai tempat menanam berbagai sumber pangan yang menghasilkan, sehingga banyak lahan yang dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai tegalan/kebun dan sawah. Sarana yang ada seperti jalan tidak cukup memadai, karena banyak jalan yang rusak. Desa Tambi sudah dikatakan desa yang berkembang, Lembaga Kemasyarakatan desa belum terlalu baik di bidang ekonomi, namun telah terbentuk koperasi-koperasi kelompok, yaitu koperasi simpan pinjam PKK, (namun Koperasi Unit Desa belum ada), di bidang pendidikan, Sudah tersedia PAUD, TPQ, dan SD, Di bidang kesehatan tersedia PUSTU (Puskesmas Pembantu), FKD (forum kesehatan Desa), kegiatan PHBS masih terus berjalan setiap hari minggu dengan motor penggerak dari ibu-ibu PKK, jambanisasi dan Perbaikan Rumah layak huni sudah diprogramkan dari desa, melalui dana swadaya masyarakat, Posyandu Balita berjalan dengan lancar dengan menerapkan prinsip 5 meja dengan benar (ada penyuluhan kesehatan/pemberian informasi setelah penimbangan, pencatatan, dan imunisasi). Posyandu Lansia baru di PUSTU, namun kegiatannya sekarang masih berjalan. Kesadaran masyarakat akan sanitasi lingkungan kurang, hal ini bisa dilihat pada masyarakat yang membuang BAB sembarangan, dan terkadang kebiasaan BAB di sungai. Permasalahan kesehatan tersebut merupakan sebagian kecil dari permasalahan kesehatan yang ada di Desa Tambi.
Berdasarkan permasalahan di atas dan potensi yang dimiliki, KKN POSDAYA yang dilaksanakan di Desa Tambi Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang berusaha untuk merencanakan, mengelola, mengevaluasi dan memecahkan permasalahan kesehatan dalam usaha mengembangkan potensi yang dimiliki desa untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat sehingga tercipta masyarakat yang lebih mengerti tentang kesehatan lingkungan dan kesehatan diri.














BAB II
SOSIALISASI DAN DEMO SIKAT GIGI SERTA CUCI TANGAN


Pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Posdaya Universitas Jenderal Soedirman Tahun Ajaran 2008/2009 di Desa Tambi dimulai sejak tanggal 27 Januari 2009 sampai dengan 3 Maret 2009. Kegiatan KKN ini terdiri dari empat bidang, yaitu Bidang Kesehatan, Bidang Pendidikan, Bidang Ekonomi, dan Bidang Lingkungan yang kesemuanya meliputi bidang fisik dan non fisik.
A. Latar Belakang Kegiatan
Menurut HL Blum (1974) ada 4 (empat) faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat antara lain : Lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan keturunan. Dalam teori tersebut disebutkan bahwa lingkungan merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat, kemudian perilaku, pelayanan kesehatan dan yang terakhir adalah keturunan.
Untuk pelatihan kesehatan sejak dini juga sangat dibutuhkan oleh masyarakat Desa Tambi. Hal ini demi tercapainya kemandirian kesehatan masyarakat dan adanya regenerasi secara terus-menerus. Siswa-siswi SDN 1 dan 2 merupakan elemen potensial yang dapat dididik untuk bisa menjadi kader kesehatan cilik. Para siswa ini nantinya akan dilatih menjadi generasi yang sadar kesehatan. Demonstrasi tentang cuci tangan dan gosok gigi yang tepat dan benar akan menjadi salah satu program yang nantinya akan bermanfaat sebagai suatu kebiasaan yang akan membangkitkan kesadaran para generasi muda untuk melakukan kebiasaan hidup sehat.
Kebiasaan sehat (cuci tangan) satu ini sering dianggap sepele atau merasa tidak perlu dilakukan walaupun tangan tampak bersih, tidak kotor, dan tidak berbau. Padahal tangan yang tidak tampak kotor belum tentu bebas dari kuman penyakit. Pengetahuan tentang penyakit gigi dan mulut yang banyak diderita adalah gigi berlubang (keropos/karies) dan gusi berdarah (radang). Rongga mulut setiap penuh dengan bakteri, sisa makanan menyebabkan bakteri tumbuh subur, berkelompok, melekat erat pada gigi. Oleh karena itu untuk pencegahan dilakukan sikat gigi secara teratur dan benar.
Dari uraian diatas, kesehatan lingkungan yang juga karena perilaku masyarakat merupakan permasalahan besar yang didapatkan di setiap dusun yang ada. Dan permasalahan yang lain kemungkinan besar dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat desa sehingga kami bermaksud memberdayakan dan melakukan intervensi dengan memberikan penyuluhan kepada masyarakat lewat pertemuan-pertemuan warga dan pengetahuan kepada siswa-siswa SD Tambi melalui demo gogok gigi dan cuci tangan ini.
Tujuan kegiatan secara umum, diharapkan masyarakat dapat mengetahui masalah kesehatan masyarakat, dan secara khusus diharapkan masyarakat dapat mengetahui tentang pentingnya kesehatan, masyarakat melaksanakan upaya kesehatan, dan kesehatan masyarakat meningkat.

B. Target Kegiatan
Target pelaksanaan kegiatan sosialisasi cuci tangan dan gosok gigi yang benar ini adalah dilakukan sebanyak 1 kali pertemuan pada masing-masing SD dengan jumlah peserta 150 anak/SD
C. Persiapan Kegiatan
Persiapan kegiatan demo gosok gigi dan cuci tangan mulai dilaksanakan dari tanggal 17-22 Februari 2009, dimulai dengan koordinasi awal dengan kepala sekolah untuk mengadakan sosialisasi dan demo sikat gigi serta cuci tangan. Tanggal 21 Februari 2009 kita melakukan penjaringan anak-anak SD N I dan II kelas 4, 5 dan 6 didapatkan data bahwa > 70% anak-anak SD kelas 4, 5 dan 6 desa Tambi belum dapat melakukan sikat gigi dan cuci tangan yang benar sesuai dengan yang dianjurkan Selanjutnya kita berkoordinasi dengan Kepala Sekolah SD untuk waktu pelaksanaan, dan persiapan tempat untuk kegiatan demo cuci tangan dan sikat gigi.
D. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan demo cuci tangan dan gosok gigi dilaksanakan selama 1 hari pada tanggal 23 Februari 2009. Kegiatan ini dilaksanakan di lapangan SDN 1 Tambi dari pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 10.00 WIB. Peserta sebanyak ± 150 siswa. Materi pelatihan yang diberikan diambil dari buku panduan cuci tangan dan gosok gigi yang baik dari Lifebouy (PT. Unilever). Pemberi materi terdiri dari anggota tim KKN Posdaya. Acara diisi dengan penyuluhan oleh mahasiswa KKN dan dilanjutkan demonstrasi oleh anak-anak SD. Pada kegiatan demo cuci tangan digunakan sabun Lifebuoy kecil, siswa-siswi mencuci tangan sesuai petunjuk pada waktu penyuluhan. Sesudah dicuci tangan dilap dengan handuk kecil dari lifebouy. Sebagian sabun kecil ada yang di tinggal untuk inventaris di sekolah. Sabun lifebouy yang besar dan buku panduan cuci tangan diberikan ke guru.
E. Evaluasi Kegiatan
Kegiatan sosialisasi cuci tangan-gosok gigi secara umum berjalan dengan lancar. Keberhasilan ini disebabkan oleh dukungan dari pihak sekolah yang cukup besar. Diantaranya yaitu dengan memberikan waktu khusus untuk pelatihan demo tersebut pada saat jam sekolah sehingga siswa dapat berkonsentrasi penuh dalam mengikuti proses pemberian materi. Tingkat antusiasme siswa-siswi SDN 1 dan 2 Tambi cukup baik dalam merespon kegiatan tersebut, hal ini dibuktikan dengan banyaknya antusiasme siswa-siswi dalam mengikuti pelatihan dan dibuktikan dengan keinginan untuk mencoba cuci tangan dan gosok gigi yang benar.
F. Penanggung Jawab
Abdul Wakhid, & team KKN POSDAYA Tambi
G. Dokumentasi
(Terlampir)






BAB III
PENUTUP

Demikianlah laporan kegiatan ini kami buat sebagai gambaran pelaksanaan kegiatan KKN POSDAYA di Desa Tambi Kecamaatan Watukumpul Kabupaten Pemalang.
Terima kasih kami ucapkan kepada PT.UNILEVER Purbalingga yang telah memberikan bantuan dana sehingga kegiatan ini dapat terlaksana dengan lancar.





















PANITIA PELAKSANA KEGIATAN
KULIAH KERJA NYATA
DESA TAMBI KECAMATAN WATUKUMPUL
KABUPATEN PEMALANG




Kormades Desa Tambi Ketua Pelaksana


Abdul Wakhid Diky Mardianto
L1A005039 CIC005008


Mengetahui,
Kepala Desa Tambi


SOBIYAH

LPJ

LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN KKN POSDAYA

DESA TAMBI

KECAMATAN WATUKUMPUL

KABUPATEN PEMALANG































Oleh :





SARI SUNDARI A1A005030

DIKY MARDIANTO C1C005008

DWI CAHYO N. C1G007049

DWI PEPI ANDANI D1D005039

RAHAJENG PUSPA P. E1A005099

NURRUL NURFADILAH F1C004077

ENDAH PURNAMASARI G1A005124

FIKA DWI PUSPITA J1A005031

ABDUL WAKHID L1A005039

AGIS TAUFIK NIA005107

























DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PURWOKERTO

2009

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia sehingga penyusunan program definitif Kuliah Kerja Nyata Posdaya (KKN POSDAYA) Universitas Jenderal Soedirman semester gasal 2008/2009 di desa Tambi Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang yang telah akan dilaksanakan tanggal 27 Januari dan berakhir tanggal 3 Maret 2009

Program ini memuat informasi tentang berbagai hal mengenai program kerja KKN POSDAYA, rencana pelaksanaan KKN POSDAYA. Adapun program definitif KKN POSDAYA ini diharapkan dapat bermanfaat dalam pemantauan pelaksanaan KKN POSDAYA yang diadakan didesa ini sehingga pada akhirnya bermanfat pula bagi masyarakat ataupun pemerintah daerah setempat. Sehubungan dengan hal tersebut maka kami ucapkan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada :

1.

Prof. Dr. Ir.Soedjarwo, SU, selaku Rektor Universitas Jenderal Soedirman.
2.

Ir. H. Sukardi, MS., selaku ketua Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Unsoed.
3.

dr Agung Suprasetya Dwi Laksana MScPH selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang telah banyak memberikan bimbingan dan bantuan penyusunan dalam penulisan program kerja.
4.

Ibu Sobiyah selaku kepala desa Tambi Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang, yang selalu memberikan dukungan dan bantuan baik moril maupun materiil sehingga kami mampu menjalankan program dengan baik.
5.

Ibu Sri Harningsih Selaku Kepala puskesmas pembantu dan bidan desa kec.Watukumpul, Kab.Pemalang yang selalu mendukung kami baik dana maupun inspirasi-inspirasinya yang dapat menambah wawasan kami.
6.

Perangkat desa, tokoh-tokoh masyarakat desa, dan warga Tambi yang sangat antusias dan membantu kami dalam menjalankan program POSDAYA.
7.

Teman-teman seperjuangan, senasib dan sepenanggungan KKN POSDAYA UNSOED 2008/2009.

Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan program kerja ini. Akhir kata penyusun berharap laporan ini berguna dan bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.



Purwokerto, Maret 2009



Tim KKN POSDAYA Desa Tambi













BAB I

PENDAHULUAN



Pembangunan adalah hal mutlak yang harus dilaksanakan oleh bangsa Indonesia dan seluruh bangsa lain di dunia. Pelaksanaan pembangunan di Indonesia tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja melainkan juga oleh seluruh lapisan masyarakat. Dengan adanya kebijakan pemerintah mengenai otonomi daerah, maka pemberdayaan masyarakat desa harus lebih ditingkatkan baik sumber daya alam yang ada maupun sumber daya manusia sebagai subjek dan objek pembangunan. Pembangunan yang menjadi tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat, tentu saja tidak lepas dari peran serta berbagai pihak, yaitu instansi pemerintah, swasta, masyarakat maupun perguruan tinggi sebagai salah satu lembaga ilmiah.

Melalui Kuliah Kerja Nyata POSDAYA (KKN POSDAYA) diharapkan mahasiswa dapat memberikan alternatif solusi terhadap permasalahan yang ada khususnya masalah kesehatan dalam kehidupan bermasyarakat. Sebagai program pendidikan, KKN POSDAYA bertujuan agar mahasiswa diperkenalkan secara langsung dengan masyarakat dan permasalahannya serta dengan cara kerja antar sektor Interdisipliner. Dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat, mahasiswa mengamalkan ilmu dan menanggulangi masalah secara pragmatis. Dengan kata lain, melalui KKN POSDAYA mahasiswa diharapkan dapat membantu pembangunan masyarakat, sehingga peran serta masyarakat sangat menentukan keberhasilan KKN POSDAYA.

1.

Keadaan Umum Lokasi KKN POSDAYA

Desa Tambi dengan luas wilayah desa 360,10 ha. Adapun batas-batas wilayah sebagai berikut:

1.

Sebelah utara : Desa Watukumpul
2.

Sebelah timur : Desa Majalangu
3.

Sebelah barat : Desa Badak
4.

Sebelah selatan : Kabupaten Purbalingga

Penduduk di desa Tambi berjumlah 2.037 orang yang terdiri dari 622 KK. Mata pencaharian penduduk desa Tambi adalah petani 263 orang, buruh tani 421 orang, pedagang 46 orang, perajin 2 orang, PNS 10 orang, montir 4 orang, dan buruh / swasta 48 orang

Dilihat dari jumlah penduduk dari bermata pencaharian bertani, maka potensi di desa Tambi yang paling menonjol adalah hasil-hasil pertanian yaitu jagung, padi, ubi kayu. Kebanyakan para petani memelihara hewan ternak yaitu: ayam, kambing, sapi, dan kerbau. Selain itu juga ada yang memanfaatkan lahan pekarangan dan tegalan untuk dibuat kolam atau empang.

Kegiatan dibidang kerohanian cukup baik dengan adanya kelompok pengajian. Adanya pertemuan rutin tiap RT dapat mempererat rasa kekeluargaan dan dapat dijadikan ajang rembug dalam menyelesaikan masalah yang ada diwilayah tempat tinggal. Rasa kegotong royongan masih sangat kental dimasyarakat sehingga dapat digunakan untuk menunjang proses pembangunan desa dan mental masyarakat. Desa Tambi mempunyai ciri-ciri fisik dan masyarakat yang hampir sama dengan desa-desa lain, hal tersebut dapat dilihat dari data dibawah ini:

1.

Potensi Dasar / Alam

Banyak Dusun : 2 Unit

Banyak RW : 2 Unit

Banyak RT : 11 Unit

2.

Sarana Pemerintahan Desa

Balai Desa : 1 Unit

Kantor Desa : 1 Unit

3.

Penduduk

1.

Jumlah Kepala Keluarga : 622 Orang
2.

Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

1.

Jumlah penduduk belum sekolah : - orang
2.

Usia 7-45 tahun tidak pernah sekolah : 27 orang
3.

Jumlah penduduk tidak tamat SD/sederajat : 226 orang
4.

Jumlah penduduk tamat SD/sederajat : 482 orang
5.

Jumlah penduduk tamat SLTP/sederajat : 97 orang
6.

Jumlah penduduk tamat SLTA/sederajat : 42 orang
7.

Jumlah penduduk tamat D-1 : 3 orang
8.

Jumlah penduduk tamat D-2 : 7 orang
9.

Jumlah penduduk tamat D-3 : 3 orang
10.

Jumlah penduduk tamat S-1 : 4 orang

4.

Potensi Desa

Desa Tambi Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang memiliki sumber daya yang cukup representatif untuk dikembangkan, antara lain:

1.

Bidang pertanian

Sektor pertanian yang ada di Desa Tambi meliputi sawah, tanah tegal/ladang, dengan produksi tanamannya yaitu tanaman pangan berupa padi, jagung, dan ubi kayu.

2.

Bidang peternakan

Potensi desa di bidang peternakan yaitu peternakan kambing, sapi, ayam, dan kerbau.

3.

Bidang usaha kecil Menengah/ Home Industri

Potensi desa di bidang usaha kecil menengah tidak banyak. Usaha yang ada di desa Tambi berupa industri kerajinan sapu glagah, pembutan tempe dan pembuatan gula aren.

4.

Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia yang ada belum ditunjang oleh tingkat pendidikan yang cukup baik, hal ini dikarenakan kesadaran masyarakat Tambi mengenai pendidikan masih cukup rendah. Selain itu kasus pernikahan dini pada anak-anak masih banyak terjadi yang penyebab utamanya adalah faktor ekonomi mayarakat yang masih kurang sejahtera, padahal faktor pendidikan merupakan potensi pembangunan dan perubahan untuk membangun paradigma baru masyarakat dan perekonomian rakyat. Di desa Tambi sendiri terdapat Dua SD dan dua buah PAUD. Selain itu nuansa religius masyarakat juga dirasa masih cukup kental hal ini dapat dilihat dari adanya perkumpulan pengajian untuk ibu-ibu dan tahlilan untuk bapak-bapak yang dilaksanakan setiap minggunya. Dan juga TPQ / madrasah yang hampir diikuti oleh semua anak di Desa ini.



2.

Latar Belakang Kegiatan KKN POSDAYA Secara Umum

Desa Tambi terdiri dari 2 Dusun dan 11 RT, dalam pelaksanaannya sangat tergantung pada masyarakat dan pemerintah daerah setempat, dimana mayoritas masyarakatnya adalah keluarga belum sejahtera.

Keadaan alam di Desa Tambi cukup potensial untuk dikembangkan. Tanah yang subur dapat digunakan sebagai tempat menanam berbagai sumber pangan yang menghasilkan, sehingga banyak lahan yang dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai tegalan/kebun dan sawah. Sarana yang ada seperti jalan tidak cukup memadai, karena banyak jalan yang rusak. Desa Tambi sudah dikatakan desa yang berkembang, Lembaga Kemasyarakatan desa belum terlalu baik di bidang ekonomi, namun telah terbentuk koperasi-koperasi kelompok, yaitu koperasi simpan pinjam PKK, (namun Koperasi Unit Desa belum ada), di bidang pendidikan, Sudah tersedia PAUD, TPQ, dan SD, Di bidang kesehatan tersedia PUSTU (Puskesmas Pembantu), FKD (forum kesehatan Desa), kegiatan PHBS masih terus berjalan setiap hari minggu dengan motor penggerak dari ibu-ibu PKK, jambanisasi dan Perbaikan Rumah layak huni sudah diprogramkan dari desa, melalui dana swadaya masyarakat, Posyandu Balita berjalan dengan lancar dengan menerapkan prinsip 5 meja dengan benar (ada penyuluhan kesehatan/pemberian informasi setelah penimbangan, pencatatan, dan imunisasi). Posyandu Lansia baru di PUSTU, namun kegiatannya sekarang masih berjalan. Kesadaran masyarakat akan sanitasi lingkungan kurang, hal ini bisa dilihat pada masyarakat yang membuang BAB sembarangan, dan terkadang kebiasaan BAB di sungai. Permasalahan kesehatan tersebut merupakan sebagian kecil dari permasalahan kesehatan yang ada di Desa Tambi.

Berdasarkan permasalahan di atas dan potensi yang dimiliki, KKN POSDAYA yang dilaksanakan di Desa Tambi Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang berusaha untuk merencanakan, mengelola, mengevaluasi dan memecahkan permasalahan kesehatan, pendidikan, ekonomi dan lingkungan dalam usaha mengembangkan potensi yang dimiliki desa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sehingga tercipta masyarakat yang memiliki kesejahteraan yang lebih baik. Selain itu dikarenakan program KKN POSDAYA baru pertama kali dilakukan di desa Tambi khususnya dan di Kabupaten Pemalang pada umumnya, maka pada kesempatan ini kami berusaha membentuk kelembagaan POSDAYA. Dimulai dari mengumpulkan data-data dasar tentang keadaan desa, sosialisasi dengan perangkat desa, tokoh masyarakat maupun warga desa Tambi. Membuat rakor desa sampai pada akhirnya membentuk struktur posdaya





































BAB II

PELAKSANAAN PROGRAM KERJA DAN PEMBAHASAN





Pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Posdaya Universitas Jenderal Soedirman Tahun Ajaran 2008/2009 di Desa Tambi dimulai sejak tanggal 27 Januari 2009 sampai dengan 3 Maret 2009. Kegiatan KKN ini terdiri dari empat bidang, yaitu Bidang Kesehatan, Bidang Pendidikan, Bidang Ekonomi, dan Bidang Lingkungan yang kesemuanya meliputi bidang fisik dan non fisik.



1.

Kegiatan Non Fisik

Kegiatan non fisik dari empat bidang yang telah disebutkan diatas ada sebanyak 10 kegiatan. Seluruh hasil kegiatan non fisik dari ke empat bidang ini bisa dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 6. Hasil Kegiatan Non Fisik

No


Program Kegiatan


Vol


Sasaran


Jumlah


SUMBER

Masy


Mhs


Pemda


Desa


Puskesmas kutawis


DKK


Swasta

A.


Bidang Kelembagaan































1


Sosialisasi Posdaya


8 kali


Perangkat Desa (27 januari 2009)


-


-


-


-


-


-


-


-










Forum Kesehtan Desa (28 januari 2009)


-


-


-


-


-


-


-


-










Tokoh-tokoh masyarakat (29 januari 2009)


-


-


-


-


-


-


-


-










Tertemuan PKK (29 januari 2009)


-


-


-


-


-


-


-


-










Rapat pembentukan Struktur Posdaya (29 januari 2009)


-


-


125.000


-


-


-


-


-










Rapat sosialisasi PNPM (29januari 2009)


-


-


-


-


-


-


-


-










Pengajian rutin kamis RT 7 (30 januar i 2009)


-


-


-


-


-


-


-


-










Ibu-ibu pengajian Balai muslimin (30 januari 2009)


-


-


-


-


-


-


-


-

2.




Rapat Koordinasi Desa & tokoh2 masyarakat


4 kali


Perangkat Desa (29 januari 2009)/ 2x


-


-


50.000


-


-


-


-


-










Forum Kesehatan Desa (28 januari 2009)/ 2x


-


-


-


-


-


-


-


512.000

B.


Bidang Kesehatan































1


Penyuluhan PHBS (10 indikator PHBS)


1 kali


Kelompok masyarakat (14 februari 2009)


-


-


-


50.000


-


-


-


-

2


Penyuluhan PHBS (sikat gigi & cuci tangan )


1 kali


Anak-anak kelas 4,5 dan 6 SD N 1 Tambi (23 februari 2009)


-


-


-

-


-


-







-


300.000







1 kali


Anak-anak kelas 4,5 dan 6 SD N 1 Tambi (23 februari 2009)


--


-


-


-


-


-

AddThis
Back

* About Us
* Contact Us
* Feedback
* News
* Blog
* Photogallery
* Guestbook
* Events Calendar

Contact

abdul wakhid

tegal

085215300528

abdul_039@yahoo.com
Blog
proposal bisnis PKM
2009-10-23 01:25
PROPOSAL BUSINESS PLAN LIBRARY CAFÉ AND BLOG LEARNING CENTER Oleh: Abdul Wakhid Fauji Fitrianto Cita Melasari Diajukan kepada: Kementrian Pemuda Dan Olahraga Lomba Bisnis Plan Tahun 2008 Jl. Kenanga No. 485 Grendeng Komplek...
laporan KKN 2009
2009-10-23 01:16
LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN KKN POSDAYA DESA TAMBI KECAMATAN WATUKUMPUL KABUPATEN PEMALANG Oleh : SARI SUNDARI A1A005030 DIKY MARDIANTO C1C005008 DWI CAHYO...
promosi kesehatan
2009-10-21 00:15
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gizi buruk adalah bentuk terparah dari proses terjadinya kekurangan gizi menahun. Status gizi balita secara sederhana dapat diketahui dengan membandingkan antara berat badan menurut umur maupun menurut panjang badannya dengan rujukan (standar) yang...
laporan magang
2009-10-20 18:33
TUGAS TERSRUKTUR MATA KULIAH PARASITOLOGI NEW EMERGENCY DISEASE FLU BABI (H1N1) Oleh: Abdul Wakhid L1A005039 Mechiho SK L1A005095 Agus Prasetyo L1A005113 Wachyu Priyanto L1A005125 Dina...
Poll
apa pendapat anda tentang pacaran?

haram (2)
100%

diperbolehkan (0)
0%

Total votes: 2
1234
bikin hidup ini enjoy!!!

This list is empty.